Jabarekspres.com – Manfaat kehadiran Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terbukti sangat dirasakan oleh masyakarat, khususnya bagi yang membutuhkan pelayanan kesehatan secara rutin. Seperti Lela Nurlaela (39), salah seorang peserta yang harus menjalani cuci darah sebanyak dua kali setiap minggunya. Ditemani oleh sang suami, Suhendar (41), ia menjalani terapi hemodialisa di RS Al Islam Bandung setiap hari Rabu dan Sabtu.
Lela menceritakan, awalnya ia dan suami tidak menyangka kalau dirinya terkena gagal ginjal dan harus menjalani cuci darah di usia 35 tahun atau tepatnya pada Maret 2017 lalu.
Mulanya ia hanya merasakan pusing dan mual yang menyebabkan ia harus dilarikan ke rumah sakit. Setelah dirawat selama seminggu dan menjalani pemeriksaan secara lengkap, dokter pun menyatakan bahwa ia harus mendapatkan tindakan hemodialisis.
Baca Juga: BPJS Kesehatan Lakukan Evaluasi Spot Check Pelayanan Rumah Sakit di Kota Bandung
“Saat pertama masuk rumah sakit, kami menggunakan biaya umum dan itu cukup menguras kondisi keuangan keluarga. Awalnya saya dan suami pun awam, kami tidak tahu kalau cuci darah itu harus dilakukan secara rutin dan tidak cukup hanya sebulan atau dua bulan saja. Akhirnya dari pihak rumah sakit memberikan pencerahan agar kami memanfaatkan kepesertaan Program JKN, karena kalau terus-terusan pakai uang pribadi bisa jebol. Kebetulan kami sudah terdaftar sebagai peserta JKN di Kelas 2,” ungkap Lela, Sabtu (20/05).
Ia menuturkan, saat itulah ia pertama kali memanfaatkan kepesertaan JKN yang selama ini telah ia pegang. Sang suami pun berupaya mengurus seluruh kebutuhan dan prosedur perawatan sang istri dengan benar sesuai ketentuan rujukan, agar semuanya dijamin penuh oleh Program JKN.
“Pertama kali mendengar bahwa istri saya harus menjalani cuci darah, sangat kaget terasa seperti disambar petir. Awalnya dikira hanya masalah lambung biasa, ternyata terdapat penyakit lain yang lebih serius.
Untuk saat ini, kami sudah ikhlas menjalaninya, apalagi semuanya sudah dijamin penuh oleh program JKN. Cuci darah itu lumayan kan biayanya apalagi seminggu dua kali. Dengan terdaftar sebagai peserta JKN Kelas 2, kami merasa sangat tertolong,” ujar Suhendar.