Gedung Perpustakaan Alun-alun Dibiarkan Terbengkalai, Disarpus Kota Bandung Lelet!

BANDUNG – Keberadaan gedung perpustakaan yang berada di samping alun-alun Kota Bandung sampai saat ini kondisinya dibiarkan terbengkalai.

Padahal Gedung berukuran panjang itu, dibuat sebagai sarana publik untuk warga Kota Bandung dalam memeningkatkan literasi dan pengetahuan.

Pemkot Bandung melalui Dinas Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) Kota Bandung sepertinya tidak peduli dengan aset dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui dana Coorperate Sosial Responbility (CSR) perusahaan swasta.

Alih-alih mau difungsikan, Gedung Perpustakaan tersebut malah dibiarlan kosong dan tidak terawat. Bahkan beberapa bagian gedung sudah banyak dirusak oleh ulah tangan-tangan jail, karena minimnya pengawasan.

Sejak Mei, 2022 lalu, Pemkot Bandung sebetulnya sudah mengakselerasi tiga aset yang berada di pusat Kota itu. Di antaranya, Jembatan penyebrangan orang, alun-alun Kota Bandung dan Gedung perpustakaan.

Akan tetapi upaya akselarasi tersebut prosesnya baru saja selesai dilaksanakan pada bulan lalu. Lama proses pengalihan aset ini menunjukan bahwa proses birokrasi dan layanan masih berbelit dan memakan waktu lama.

Pada jika mengacu Perda Nomor 12 tentang 2018 tentang Barang Milik Daerah dan Perda Nomor 13 Tahun 2012 Pemkot Bandung sudah memiliki payung hukum untuk menerima sumbangan aset dan barang dari pihak ketiga.

Sekretaris Dinas (Sekdis) Disarpus Bandung, Medi Mahendra berdalih perpustakaan di jantung Kota Bandung itu baru diserahkan dari pihak ketiha.

“Alun-alun ini baru diserahkan asetnya pada pemerintah kota beberapa bulan lalu,’’ kata Medi.

Menurutnya, penyerahan aset yang baru saja dilakukan itu tidak bisa serta merta bisa langsung operasionalkan. Sehingga proses yang lama tersebut membuat gedung perpustakaan tersebut tidak bisa dikelola oleh Pemkot.

Meski begitu, Disarpus akan berusaha mengembalikan fungsi micro-libary laya sebagai pusat layanan perpustakaan.

Selain itu, pihaknya juga akan mengajukan permohonan anggaran agar perpusatakaan yang berada di alun-alun itu bisa difungsikan.

” kita juga sedang mengajukan permohonan bantuan daerah agar kedepan bisa teralokasi bisa merevitalisasi perpustakaan di alun-alun itu,” jelas Medi.

Berdasarkan data yang dihimpun perpustakaan bersama dua aset lainnya dibangun pada 2014 silam melalui dana CSR dari pihak swasta untu warga Kota Bandung.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan