Asal Mula Desain Masjid Al Jabbar Terinspirasi dari Rumus Matematika? Ini Alasannya!

Selain masjid itu sendiri, lingkungan masjid juga dibuat estetik dan fungsional. Kolam di sekitar masjid tidak hanya didesain untuk mempercantik masjid itu sendiri, tapi juga memiliki fungsi lain. Salah satunya adalah untuk menjadi bagian dari pengendali banjir di kawasan Gedebage. Nantinya, danau ini juga bisa dimaksimalkan warga untuk aktivitas wisata, seperti wisata perahu dan memancing.

BACA JUGA : Kena 2 Luka Tembak di Perut, Habib Bahar Diikuti Orang Tak Dikenal Saat Hendak Tes Mobil

Masjid Al Jabbar juga memiliki fasilitas pendukung seperti Museum Rasullulah dan Alquran. Selain itu, ada juga foodcourt, tempat untuk manasik haji, penginapan dan perpustakaan yang bisa dimaksimalkan oleh warga.

Satu dari banyaknya hal yang menarik, terdapat galeri Rasulullah. Galeri ini berisi berbagai materi tentang perkembangan Islam. Mulai dari gambaran jazirah Arab sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW, hingga penyebarluasan agama Islam di Indonesia khususnya Jawa Barat.

“Galeri Rasulullah sudah bisa dikunjungi. Materinya dimulai dari sejarah zaman jahiliyah, kelahiran Rasul di Tahun Gajah, mendapat wahyu, dan seterusnya. Ini sangat padat dan kaya informasi,” ucap Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
“Insya Allah ini yang terbesar juga tercanggih mungkin sedunia, dan adanya di tanah Jawa Barat. Ini sudah menjadi destinasi wisata religi. Semoga menjadikan kita naik kelas sebagai umat Muslim di Jawa Barat,” tambahnya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar Benny Bachtiar yang bertugas sebagai Divisi Seni Budaya Sains Museum Bidang Ekonomi dan Kemandirian Masjid Raya Al Jabbar mengatakan, kehadiran galeri Rasulullah sangat baik sebagai sarana edukasi bagi anak-anak dalam memahami akan sejarah Islam.

“Terlebih terhadap beberapa sifat Nabi Muhammad, salah satunya akan kejujuran yang kini sudah mulai terkikis,” kata Benny.

Ketua MUI Jabar Rahmat Syafe’i menuturkan, kehadiran Galeri Rasulullah di Masjid Raya Al Jabbar bukan saja sebagai sarana wisata religi. Namun juga dipandang sebagai sarana pendidikan untuk masyarakat.

“Yang harus kita petik dari sejarah itu bukan catatan peristiwanya saja, tetapi jauh lebih penting dari itu adalah edukasi. Saya kira dari galeri ini, edukasi tersebut sangat jelas bisa kita dapatkan,” tuturnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan