LAYANAN bus TransJakarta, dalam waktu dekat tengah menggencarkan mobilitas antar titik pemberhentian.
PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) menargetkan, layanan bus Ibu Kota itu, berusaha memangkas waktu tempuh dari satu titik ke beberapa titik.
Ditargetkan, TransJakarta beroperasi secara keseluruhan, tak perlu sampai satu jam.
Bahkan, Direktur Operasi dan Keselamatan PT TransJakarta, Daud Joseph menilai, apabila target itu tercapai maka pihaknya berhasil pecahkan rekor.
“Kita akan coba untuk memecahkan rekor 35 menit dari beberapa titik di wilayah Jakarta,” ucap Joseph.
Target angka 35 menit tersebut, katanya, karena harapan masyarakat untuk bisa menuju ke lokasi tertentu menggunakan transportasi umum dalam waktu kurang dari satu jam.
“Karena 35 menit adalah angka psikologis yang selama ini ada di benak masyarakat bahwa saya harusnya kalau dari rumah sampai ke tempat kerja ga boleh lebih dari 1 jam,” kata Joseph.
“Jadi 25 menitnya adalah jarak dari rumah menuju arah halte TransJakarta, lalu kemudian 35 menitnya dari halte menuju ke halte tengah kota,” tambahnya.
Josep memberikan contoh layanan bus TransJakarta yang nantinya bisa ditempuh dalam waktu 35 menit. Seperti dari Ragunan atau Fatmawati menuju Kuningan, lalu dari Cililitan atau sekitarnya menuju Kuningan.
Begitu juga dari Penjaringan atau Jalan Daan Mogot menuju Monas, nantinya bisa ditempuh dalam durasi waktu yang sama.
“Satu lagi daerah yang padat, Grogol, akan kami tembuskan ke Semanggi dengan jaminan waktu tertentu,” ujar Joseph.
Selain itu, TransJakarta juga meningkatkan pengamanan di sepanjang koridor bus untuk mengurangi waktu tempuh layanan TransJakarta dari satu titik ke titik lainnya sehingga dapat tercapai waktu tempuh 35 menit.
Yang jadi kunci utama adalah bagaimana proteksi pada saat kendaraan TransJakarta ini menuju ke titik tujuan, yaitu dalam koridor.
“Bagaimana keamanan dalam koridor supaya bus itu tetap bisa menempuh kecepatan yang optimal,” kata Joseph.
PT TransJakarta juga akan berkoordinasi dengan TNI-Polri dan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI untuk mengamankan koridor TransJakarta yang masih banyak dilalui kendaraan bermotor.
“Makanya ke depan kalau setiap titik-titik perlintasan itu dijaga dan dilakukan pengawasan secara konsisten terutama sekarang kan Kepolisian juga dapat melakukan tilang lagi seperti dahulu. Ini bisa jadi tindakan pengamanan yang baik,” kata Joseph.