Nasib Nasabah BSI Setelah Diserang Ransomware LockBit

JABAR EKSPRES – Sebesar 1,5TB data BSI telah dicuri oleh hacker Ransomware LockBit yang sebelumnya layanan mobile banking maupun ATM BSI error selama sepekan.

Sebelum kasus pencurian data tersebut meluas, pihak BSI mengabarkan bahwa kejadian tersebut dikarenakan sedang melakukan pemeliharaan sistem sehingga tidak dapat diakses untuk sementara waktu.

Fakta baru pun terungkap setelah kelompok hacker ransomware LockBit membeberkan bahwa mereka lah yang bertanggungjawab atas penyerangan terhadap BSI.

Teguh Aprianto, praktisi keamanan siber dan Ethical Hacker di Indonesia, mengungkapkan bahwa data sebesar 1,5 terabyte berhasil dicuri oleh kelompok ransomware LockBit tersebut.

Di antara data-data yang dicuri, termasuk 15 juta data nasabah dan kata sandi untuk mengakses internal serta seluruh pelayanan yang digunakan oleh BSI.

“Total data yg dicuri 1,5 TB. Di antaranya 15 juta data pengguna dan password untuk akses internal & layanan yg mereka gunakan,” tulis Teguh melalui akun Twitter @secgron, Sabtu (13/5) lalu.

Selain data nasabah, kebocoran data yang berhasil dicuri juga termasuk data karyawan, dokumen keuangan, dokumen legal, NDA, dan lain-lain.

Publikasi Ransomware LockBit Mengenai Bocoran Data Nasabah BSI
Publikasi Ransomware LockBit Mengenai Bocoran Data Nasabah BSI (Twitter @secgron)

“Sejak 8 Mei, kami telah menyerang Bank Syariah Indonesia, menghentikan seluruh layanannya. Pihakn manajemen bank tidak dapat memikirkan apapun selain berbohong kepada nasabah dan partner mereka, melaporkan peristiwa ini sebagai ‘kendala teknisi’ yang terjadi di dalam bank,” tulis LockBit melalui pesan yang tersebar di Internet.

Pihak kelompok hacker ransomware LockBit pun melakukan negosiasi dengan pihak BSI untuk melerai situasi pembocoran data nasabah.

“Kami akan memberikan waktu selama 72 jam (3 hari) untuk mengontak LockbitSupp dan menyelesaikan masalahnya,” lanjut mereka.

“P.S. untuk seluruh nasabah dan partner bank. Jika Bank Syariah Indonesia menghargai reputasi mereka, nasabah, dan partner, mereka akan menghubungi kami dan Anda tidak akan merasa terancam. Sebaliknya, kami menyarankan Anda untuk memutuskan hubungan dengan perusahaan ini,” tambah kelompok hacker ransomware LockBit melalui pesan singkat di Internet, Jumat (12/5) lalu.

Nasib nasabah pun jadi terancam karena banyak data yang akan dibocorkan jika pihak Bank tidak memenuhi permintaan LockBit.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan