JABAR EKSPRES – Sampah yang menggunung di Pasar Sehat Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat rupanya membuat sejumlah pihak kesal, termasuk para pedagang.
Karenanya, para pedagang ini pun meluapkan kemarahannya dengan membentangkan spanduk larangan yang berisikan sebuah tulisan agar tidak kembali membuang sampah di Pasar Cileunyi ini.
Baca Juga: Geger Penemuan Mayat Pria, Ditemukan Mengambang di Sungai Cisangkan Cimahi
“Kanggo sementara, teu kenging miceun runtah kadieu.. (untuk sementara, tidak boleh membuang sampah ke sini..),” isi spanduk tersebut.
Pantauan dari Jabar Ekspres, Jumat 12 Mei 2023, sampah yang ada di Pasar Cileunyi ini terlihat mulai menggunung, bahkan sudah melebihi atap kios para pedagang.
Tak heran, jika kini bau tak sedap pun sudah mulai menyengat di sekitaran pasar, mengingat sudah hampir beberapa bulan sampah tersebut belum pernah di angkut.
Bahkan tumpukan sampah ini sudah mengular hingga ke belakang, dan membentuk leter L juga mengeluarkan cairan berwarna hitam.
Tampak juga beberapa kios yang berhadapan langsung dengan sampah tersebut terpaksa harus menyiapkan lebih dari lima batu untuk berjalan para pembeli agar tak jatuh ke tumpukan sampah atau ke kubangan air yang berwarna hitam.
Beberapa kios juga menuliskan peringatan agar para pembeli berhati-hati dalam melangkah.
Salah seorang pedagang Enda (33) mengatakan, jika spanduk tersebut merupakan luapan para pedagang yang sangat jengkel atas penumpukan sampah yang terjadi di pasar ini.
“Iya sengaja ditulis itu biar penegasan agar orang baca dan jangan pernah buang sampah lagi disini,” ujar Enda saat ditemui, Jumat 12 Mei 2023.
Enda menjelaskan jika tulisan tersebut bukan hanya serta merta untuk para pedagang dan pembeli melainkan untuk pengelola Pasar juga dan Dinas terkait yang dinilainya acuh atas sampah yang menumpuk ini.
“Mau nggak kesel gimana ya, ini sebelum puasa udah mumpuk kaya gini. Terus tumpukan sampahnya juga udah hampir se atap kios coba,” ucapnya.
Enda menuturkan jika penumpukan sampah disini bukan hanya dari sampah para pedagang, melainkan ada juga sampah dari warga.