JABAR EKSPRES – Sebanyak 12 RW di Desa Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat masih terendam banjir selama sepekan sejak Kamis 4 Mei 2023.
Kepala Desa Dayeuhkolot Yayan Setiana mengatakan jika sampai hari ini korban yang terendam sudah mencapai lebih dari 10 ribu jiwa.
Baca Juga: Banjir di Dayeuhkolot Makan Korban, Ryan Hidayat Tewas Tersengat Aliran Listrik
“Hampir 12 RW, awalnya hanya 11 RW, namun kemarin Sabtu karena hujan deras, bertambah dua RW yaitu RW 7 dan 8, korban pun sekitar 10 ribu,” ujar Yayan saat ditemui, Selasa 9 Mei 2023.
Yayan menjelaskan, sejak pagi tadi hingga siang kondisi banjir sempat surut, namun menjelang sore hingga malam naik kembali.
Menurut Yayan, hal itu tergantung dari bagaimana situasi sore hari juga intensitas hujan serta debit air dari sungai Citarum.
“Tergantung dari curah hujan di hulu Sungai Citarum dan Wilayah Kota Bandung,” katanya.
Yana menambahkan jika saat ini banyak warga yang masih bertahan di rumahnya masing-masing. Namun ada juga yang mulai mengungsi di Balai Desa Dayeuhkolot.
“Yang mengungsi ada 12 Kepala Keluarga (KK) dan 27 Jiwa. Kebanyakan warga masih bertahan di rumahnya masing-masing,” jelasnya.
Saat ini yang terdampak di Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot sendiri sudah mencapai 10 ribu jiwa.
“Belum lagi ditambah korban yang ada di Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot jadi bisa mencapai 350 KK dan 10 ribu jiwa,” ungkapnya.
Yayan menyebut jika ketinggian muka air (TMA) banjir yang merendam desanya sudah mencapai titik terdalam dengan mencapai 1,5 meter.
Adapun banjir yang terjadi di desanya ini lantaran adanya luapan air dari Sungai Citarum akibat curah hujan yang tinggi hingga merendam dusun kaum.
“Jadi yang dusun 2 atau dusun kaum ini memang itu dari selokan yang mengarah ke Citarum tapi airnya melimpah sehingga langsung merendam dusun tersebut,” jelasnya.
Sedangkan di dusun 1 wilayah Kampung Bojong Asih itu terjadi luapan dari Sungai Cipalasari akibat pompa air dan folder yang tidak dapat menampung debut air.