JABAREKSPRES – Keberadaan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Cicabe, di Kelurahan Jatihandap, Kecamatan Mandalajati Kota Bandung belum bisa diakses secara optimal. Sebab, jalan masuk ke TPS Cicabe harus terlebih dahulu dilakukan perbaikan.
Plh Wali Kota Bandung Ema Sumana mengatakan, truk pengangkut sampah kesulitan untuk masuk menuju TPS Cicabe.
‘’Untuk itu, selama dua hari ke depan Jalan masuk ke TPS Cicabe akan diperbaiki terlebih dahulu,’’ ujar Ema kepada wartawan, Sabtu di Kota Bandung, (6/5).
Menurutnya akses masuk jalan akan dilakukan pengerasan. Sebab, truk pengangkut sampah memiliki bobot tonase berukuran 6 kubik.
Dari pantauan yang dilakukan oleh Jabar Ekspres, jalan masuk menuju TPS Cicabe sedang dilakukan pengaspalan dengan panjang sekitar 300 meter.
Sedangkan akses untuk masuk ke tempat pembuangan, baru dilakukan upaya pengerasan jalan.
Diaktifkannya TPS Cicabe harapannya menjadi solusi sementara selama kondisi TPS Sarimukti sedang dibenahi.
Dengan begitu sampah yang dihasilkan oleh masyarakat dapat terangkut kembali secara rutin.
Ema meminta, masyarakat sekitar dapat memahami mengenai reaktifasi TPS Cicabe ini.
‘’Jadi tolong mengerti dan jangan terprovokasi, ini hanya sementara, nanti kalauTPA Sarimukti sudah kembali normal, maka pembuangan sampah Kota Bandung akan kembali seperti semula,’’ tuturnya.
Ema menjelaskan, dalam situasi normal setiap harinya sekitar 1.200 ton sampah diangkut ke TPA Sarimukti.
Akan tetapi karena ada kendala di TPAS Sarimukti, ada sekitar 500-600 ton sampah tidak dapat terangkut.
Hal ini, menjadi dasar pemkot mengaktifkan kembali TPA Cicabe sebagai opsi tempat pembuangan sampah yang bersifat sementara.
TPA Sarimukti sendiri sedang dilakukan peluasan untuk zona pembuangan. Sehingga jika ini rampung, maka pembuangan sampah akan kembali berjalan normal.
“Jadi kalau itu semua sudah normal, kita akan kembali ke sana. Kita akan berikan edukasi penanganan sampah ke masyarakat,” ujar Ema.
Ema optimis, upaya penangan sampah di Kota Bandung akan berjalan normal dan semakin baik. Tentunya dibarengi dengan upaya pendekatan seperti edukasi, terkait cara pengelolaan sampah kepada masyarakat.
“Kota ini milik bersama. Mari bertanggung jawab secara proporsional, mana yang menjadi tanggung jawab pemerintah, mana yang menjadi partisipasi masyarakat,” tandasnya (mg1/yan).