Apa Hukum Dasar Paylater Dalam Islam? Ini Jawaban Al-Qur’an!

Penulisan terkait pembayaran Paylater ini sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an yang menyuruh ummat Islam untuk mencatat setiap perutangan yang ada.

…….. يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِذَا تَدَايَنْتُمْ بِدَيْنٍ اِلٰۤى اَجَلٍ مُّسَمًّى فَا كْتُبُوْهُ 

“Hai orang-orang yang beriman! Jika kamu mengadakan utang piutang secara tidak tunai untuk waktu yang ditentukan maka hendaklah kamu catat.” (QS.al-Baqarah: 282)

Ayat diatas menerangkan bahwa setiap perhutangan harus dicatat untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan nantinya. Dengan adanya pencatatan tersebut, maka setiap perjanjian menjadi jelas.

BACA JUGA: Tips Belajar Agama Walaupun Tanpa Pendidikan Formal

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 280, Paylater diperbolehkan asal tidak bertentangan dengan syariat Islam. Baik dari segi pembiayaan, pelaksanaan, dan hal lain sebagainya.

Selain itu, untuk dasar perjanjian Paylater telah dijelaskan pada Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 282, Paylater merupakan sebuah pembayaran dengan metode utang terlebih dahulu. Dalam Islam, setiap yang berhutang harus mencatat perhutangannya dan melakukan akad sehingga kedua belah pihak Ridho.

Jadi, Paylater dalam Islam adalah boleh (selagi masih sesuai dengan syariat). Wallahu a’lam. (*)

BACA JUGA: Hanya 2 Menit Dan Modal KTP Doang! GoPay Later Cicil Siap Penuhi Semua Kebutuhanmu

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan