Refleksi Hardiknas Dimata Guru

Berdasarkan hasil penelitian Mojgan Karamooz dan Mehry Haddad Narafshan (2017) yang menjelaskan tentang hubungan self regulated dengan kelelahan emosi, bahwa semakin kompleks beban guru maka akan mendorong kebutuhan untuk mengatur dirinya. Guru yang dapat mengatur dirinya mampu mengurangi dampak kelelahan emosi.

Itulah sebabnya untuk dapat mengatur dirinya, seorang guru harus menjadi guru merdeka belajar. Menurut Ki Hajar Dewantara, Merdeka tidak hanya terlepas dari perintah, akan tetapi juga cakap dan kuat memerintah diri sendiri. Seperti ungkapan dalam bahasa Jawa : “Mardiika iku jawarnya, nora mung lepasing pangreh, nging uga kuwat kuwasa amandiri pringga”.

Konsep merdeka belajar mengusung konsep  kemerdekaan dalam pendidikan yang menuntut guru untuk berperan dan bermakna ssebagaimana semboyan beliau  yaitu Ing ngarso sung tuladho (maka orang tua atau guru sebagai suri tauladan anak dan siswa) Ing madya mangun karso (yang ditengah memberikan semangat ataupun ide-ide yang mendukung) Tut wuri handayani (yang dibelakangan memberikan motivasi.

Dengan demikian menjadi tugas kita bersama untuk Bergerak Bersama dan tidak sekedar Menyemarakkan Merdeka Belajar, lebih dari itu untuk menciptakan masyarakat dan lingkungan pembelajar (learning community), demokratisasi pembelajaran dan manajemen perubahan yang menjadi jaminan untuk terus memotivasi guru agar terlepas dari stress mereka, tugas kita untuk mengingatkan dan mengantarkan guru selalu bahagia ketika mengajar. Karena hanya guru yang bahagia yang bisa menumbuhkan semangat siswa untuk pergi  ke sekolah dan menumbuhkan  kecintaan siswa untuk belajar. *) Penulis adalah Kepala SMPN 28 Bandung

Tinggalkan Balasan