JABAR EKSPRES – Puisi pendek merupakan salah satu jenis karya sastra yang paling populer di kalangan masyarakat. Contoh Puisi singkat ini memiliki berbagai macam tema seperti kehidupan, lingkungan, dan sebagainya.
Baca juga: Boygroup ‘WayV’ Belajar Ngulek Bareng Sarwendah!
Selebriti artis Indonesia Natasha Rizky Pradita adalah seorang model, pembawa acara televisi, pemeran, penulis dan pengusaha di Indoensia. Ia memulai kariernya dari modeling dengan meraih juara kedua pada pemilihan GADIS Sampul tahun 2008.
ia juga pandai menulis dan mulai menerbitkan buku-buku barunya dengan kumpulan puisi yang indah. Salah satu buku yang akan rilis adalah buku Catatan Kronik dari DiksiAca.
Berikut 5 Kumpulan Pusisi Singkat:
- Beliau berkata, amunisi terbaik dalam jiwa adalah doa.
Inti dari segala yang benyawa adalah harapan.
Beliau berkata, Dia salalu memberikan celah lembut berkepanjangan.
Dan Dia juga yang menyudikan segenap tekad berkeliaran didalam akal.
Tapi ironisnya, bagaimana bisa mereka tidak meminta?
Bagaimana bisa mereka ulung?
Bagaimana bisa palingkan putusan teratas?
Bagaimana bisa merasa aman walau pikir tak berada ditempat yang tepat?
Padahal sudah jelas Dia yang memiliki kompetensi kehidupan.
Dia yang menjadikan khalayak utuh tak tertinggal barang apa.
Tapi, lucunya mereka lebih girang menapaki panggung manusia.
Lebih lebih gila apresiasi dunia.
Puas diri meraup pujian-pujian yang membuat celaka.
Yah begitulah adanya.
Mereka buasnya radikal, bodohnya paling-paling.
Kasihan……
Karya: DiksiAca
- Perih perih serampangan
Dirumah belikar berteduh
Dibalik tempat tinggal anak perunggu
Bergegas menampikkan sandiwara senja
Alih alih paling dihinakan gelombangan penderitaan
Kepada berita dipentaskan isu isu benalu
Yang akhirnya sekedar numpang lelah
Koar-koar minta harapan iba pelarian
Menenggelamkan air muka malu minta ampun
Makhluk-makhluk cekak berlarik memanggil sajak
Persiapan kalu diam-diam ada yang mengisarkan
Siapa sebenarnya manusia berlagak itu?
Karya: DiksiAca
- Hi Januari..
Sudah lama sekali tak bertemu
Butuh 11 bulan aku menunggu mu
Tolong baik-baik padauk
Jangan sampai kau lepas raga ini merusak mu
Hari hari mu harus rekah
Denyut waktumu hanyalah tentang keikhlasan