Pertemuan Enam Ketua Parpol dengan Jokowi Malah Bahas Ekonomi, Loh Kok Bisa?

JABAREKPRES – Menjelang Pemilu 2024, Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara tiba-tiba mengundang enam ketua partai politik (Parpol) ke Istana Merdeka pada, Selasa, (3/5) malam.

Megawati Soekarno Putri (PDIP), Prabowo Subianto (Partai Gerindra), Zulkifli Hasan (PAN), Muhammad Mardiono (PPP), Airlangga Hartarto (Golkar) dan Muhaimin Iskandar (PKB) adlah partai-partai yang diundang oleh Presiden Joko Widodo.

Pertemuan tersebut berlangsung tertutu dan berlangsung selama 2,5 jam. Pertemuan keenam Parpol itu merupakan kedua kalinya setelah sebelumnnya Jokowi sempat menghadiri pada acara Silahturahmi Ramadan yang di gelar oleh Partai Amanat Nasional (PAN).

Pada pertemuan sebelumnya sempat muncul gagasan mengenai akan dibentuknya koalisi besar dengan tujuan melanjutkan program-program pembangunan presiden Joko Widodo.

Pada kesempatan itu. Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan, dalam pertemuan tersebut Presiden Jokowi menyampaikan mengenai perkembangan ekonomi Indonesia ke depan.

Menurutnya, beberapa isu ekonomi yang dibicarakan adalah mengenai potensi ekonomi Indonesia yang berpeluang besar menjadi negara maju.

“Kami membahas perkembangan terakhir bidang ekonomi, ramalan semua negara besar, ramalan World Bank, IMF,’’ujar Prabowo kepada media, Selasa, (2/5).

Menurut Prabowo, Saat ini ekonomi Indonesia berada di perinkat 16 dunia. Dan sangat mungkin akan terus naik menjadi peringkat 4 dunia.

Untuk itu, lanjut Prabowo, bangsa Indonesia harus pandai memanfaatkan keberadaan sumber daya alam dan mengelola sumber daya manusia untuk menunjang pembangunan di Indonesia.

“Jadi kita sangat mungkin bisa menjadi ekonomi keempat terbesar di dunia kalau kita bisa pandai memanfaatkan keadaan. Jadi itu titipan beliau kepada kita-kita,” ujar Menteri Pertahanan dan Keamanan itu.

Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP M Romahurmuziy (Rommy) mengatakan, diundangnya keenam Parpol ke istana merdeka diprediksi akan membahas mengenai koalisi besar yang digagas sebelumnya.

Menurutnya, pertemuan tersebut juga merupakan halalbihalal dan merekatkan tali silahturahmi antar partai politik.

Rommy sudah mengetahui bahwa pertemuan tersebut, tidak akan mengundang Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.

Diprediksi dalam pertemuan tersebut, Jokowi ingin mewujudkan koalisi besar dengan pasangan Capres dan Cawapres Ganjar-Prabowo.

Sementara itu, Ketua Umum Megawati ketika usai menhadiri pertemuan terlkihat didampingi oleh Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan