Teddy Minahasa Anggap Ada ‘Perang Bintang’ di Polri, Kompolnas Sebut Itu Pengalihan Isu

KOMISIONER Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Poengky Indarti mengatakan, adanya ‘perang bintang’  di tubuh Kepolisian Republik Indonesia (Polri), sebatas pengalihan isu yang dilakukan Teddy Minahasa. jika pengakuannya tersebut hanya merupakan pengalihan isu.

Poengky menilai, pernyataan Teddy soal perang bintang merupakan pembelaan atas kesalahan yang ia lakukan dalam kasus peredaran narkotika.

“Seharusnya, ksatrialah, jangan menyalah-nyalahkan orang lain karena kesalahan diri sendiri,” kata Poengky, melansir Disway.id, Sabtu (29/4).

“Teddy Minahasa mencoba melakukan pengalihan isu saja,” tambahnya.

Diketahui bahwa mantan Kapolda Sumatera Barat, Irjen Teddy Minahasa, ungkapan adanya ‘perang bintang’ itu muncul saat dirinya menjalani sidang dengan agenda bacakan Duplik dari pihaknya di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Jumat 28 April 2023.

Dalam Dupliknya, Teddy mengatakan dirinya adalah korban dari perang bintang, atau perselisihan dingin antara para Jenderal yang ada di tubuh Polri.

Teddy menjelaskan pada saat dirinya ditetapkan menjadi tersangka kasus narkoba, ada beberapa perwira Direktorat Polda Metro Jaya yang membisikkan dirinya bahwa penangkapan atas Teddy adalah perintah dari Petinggi Polri.

Kedua petinggi Polda Metro Jaya itu, kata Teddy, menyampaikan pesan penangkapan terhadap dirinya dengan ekspresi wajah yang serba salah.

Dalam hal ini Teddy berpendapat bahwa penangkapan dirinya atas kasus narkoba, merupakan perintah dari atasan yang ingin menjatuhkan dirinya.

“Situasi ini mengisyaratkan ada tekanan atau desakan dari pimpinan dalam tanda kutip, ‘agar saya tersesat dalam kasus ini, Karena itu patutlah saya menarik suatu kesimpulan bahwa di internal Polri telah terjadi persaingan yang tidak sehat, atau adanya nuansa perang bintang sebagaimana dilansir oleh berbagai media massa arus utama pada beberapa waktu yang lalu,” pungkasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan