Namun di balik semua teror itu, Fatimah memperlihatkan pesan dukungan dari warganet yang mengaku bagian dari Bea Cukai. Pengirim pesan itu justru merasa senang karena seluruh pegawai tidak menerima Tunjangan kinerja tahunan.
“Mbaak sorry sebelumnya saya bagian dari BC. Mbak mau tau ngga kenapa mereka masih banyak yg kesel sama mbak. Soalnya emang Tukin (Uang tahunan) mereka yg harus diterima sebeum lebaran ini ga jadi cairr gara2 kasusnya mbak dil wWwkwkwk. Gpp mbak kalo gw malah seneng biar pada tau rasa oknum2 itu haha.” tulis pesan tersebut.
Sebelumnya dilaporkan bahwa pada bulan Maret yang lalu, Fatimah mengungkapkan pengalaman tidak menyenangkan saat ditagih Rp4 juta oleh oknum Bea Cukai.
Peristiwa tersebut terjadi pada tahun 2015, ketika Fatimah memenangkan lomba bernyanyi di TV Jepang. Hadiah piala dikirim ke Indonesia melalui pesawat. Namun sayangnya, petugas Bea Cukai justru menagihnya sebesar Rp4 juta.
“Padahal hadiah lombanya gak ada hadiah uang cuma piala itu doang. Menang lomba kok nombok,” tulis Fatimah pada 18 Maret lalu.
Setelah cuitannya menjadi viral, berbagai pihak juga menceritakan pengalaman buruk mereka saat berhadapan dengan Bea Cukai.
Hal itu menjadikan kepercayaan publik pada Bea Cukai berkurang, hingga tersebarnya asumsi negatif mengenai lembaga Kementerian Keuangan tersebut.
Kenapa suudzon banget, soalnya waktu viral yg paling gak percaya sama curhatanku ya staffnya sendiri pada ribut di dm. Ketauan itu staff karena ada yg pake akun asli 👌
Ini namanya sama persis tapi aku sensor sebagian tar ribet pic.twitter.com/0BKJzNCDPI— Icazahra (イチャ・ザハラ) (@zahratunnisaf) April 21, 2023