JABAR EKSPRES- Di bawah ini terdapat link twibbon hari Kartini 21 April 2023 untu memperingati hari Kartini.
Bagi kamu yang ingin mmebuat status “selamat hari Kartini” dengan menggunakan foto diri sendiri dengan Twibbon unduhlah twibbon hari Kartini pada akhir artikel.
Namun sebelum merayakan hari kartini dan memasang twibbon hari kartini, alangkah baiknya kamu mengenang lagi mengenai sejarah ibu Kartini. Berikut ini sejarah Ibu Kartini.
Sejarah Ibu Kartini
Hari Kartini diperingati setiap tanggal 21 April untuk mengenang jasa Raden Ajeng Kartini, seorang pahlawan nasional yang berjuang untuk kesetaraan hak perempuan di Indonesia. Ia lahir pada tahun 1879 di Jepara, Jawa Tengah, dari keluarga bangsawan Jawa yang konservatif.
Kartini dibesarkan dengan tradisi Jawa yang kental, di mana perempuan dianggap hanya sebagai penjaga rumah tangga dan tidak diizinkan untuk bersekolah.
Namun, Kartini memiliki keinginan yang kuat untuk mendapatkan pendidikan yang layak seperti saudara-saudaranya laki-laki.
Dalam usahanya untuk memperjuangkan hak-hak perempuan, Kartini menyusun sebuah kumpulan surat yang kemudian diterbitkan dengan judul “Habis Gelap Terbitlah Terang” pada tahun 1911.
Karya tulis tersebut mengkritik keras tradisi patriarki dan menuntut kesetaraan hak pendidikan dan pekerjaan bagi perempuan.
Kartini juga mendirikan sekolah untuk perempuan, yang kemudian dikenal dengan nama Sekolah Kartini, di mana perempuan dapat belajar membaca, menulis, dan berhitung.
Usahanya dalam mendirikan sekolah untuk perempuan membuat Kartini dijuluki sebagai “Ratu Adil” oleh masyarakatnya.
Kartini meninggal dunia pada usia 25 tahun setelah melahirkan putranya. Meskipun usianya yang singkat, jasa-jasanya dalam memperjuangkan kesetaraan hak perempuan di Indonesia sangatlah besar dan masih terus diingat hingga saat ini.
Peringatan Hari Kartini setiap tahunnya dijadikan momentum untuk mengingat dan mengapresiasi jasa-jasa perempuan Indonesia dalam berbagai bidang.
Di sekolah-sekolah, sering diadakan lomba pidato dan festival pakaian adat untuk menghormati warisan budaya yang ditinggalkan oleh Kartini.
Namun, perjuangan untuk kesetaraan hak perempuan masih belum berakhir. Masih banyak perempuan Indonesia yang belum mendapatkan hak-hak yang seharusnya mereka miliki, seperti akses pendidikan dan pekerjaan yang layak.