JABAR EKSPRES – Zakat fitrah adalah salah satu amalan wajib yang harus di laksanakan oleh setiap umat Muslim dalam rangka mensucikan diri dan harta menjelang Idul Fitri. Meski terlihat seperti kegiatan amal biasa yang menyumbangkan bahan-bahan pokok kepada orang yang kurang mampu, namun sebenarnya ada tata cara khusus yang harus di penuhi, salah satunya adalah pembacaan doa.
Pengertian zakat fitrah secara bahasa adalah membersihkan diri atau mensucikan diri, sementara secara istilah. Zakat fitrah adalah pajak yang harus di bayarkan menggunakan bahan pokok sebelum Idul Fitri di bulan Ramadan oleh setiap individu yang memeluk agama Islam dari anak-anak hingga dewasa, baik yang berjenis kelamin perempuan maupun laki-laki.
Pembayaran zakat fitrah ini umumnya di berikan kepada mereka yang kurang mampu seperti janda, anak yatim, dan lainnya, sehingga dapat dikatakan sebagai sebuah simbol kepedulian masyarakat Muslim terhadap orang-orang yang membutuhkan.
baca artikel lainnya: Doa Meluluhkan Hati Seseorang yang Kita Cintai
Melaksanakan zakat fitrah adalah wajib bagi umat Muslim yang mampu, artinya apabila di kerjakan akan mendapatkan pahala dan apabila tidak di kerjakan akan mendapatkan dosa.
Kewajiban membayar zakat fitrah terkandung dalam hadits Ibnu Umar ra yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah satu sha’ kurma. Atau satu sha’ gandum atas umat Muslim, baik hamba sahaya maupun merdeka, laki-laki maupun perempuan, kecil maupun besar.
Beliau juga memerintahkan agar zakat fitrah di laksanakan sebelum orang-orang keluar untuk shalat.
Ada banyak keutamaan dari membayar zakat fitrah, antara lain sebagai amalan yang di lakukan untuk mendapatkan pahala dan menghapus dosa. Sebagai jembatan untuk masuk ke surga-Nya Allah, dan dapat memberkahkan harta yang di miliki oleh umat Muslim.
Pembacaan doa zakat fitrah juga sangat penting, karena doa tersebut akan berbeda-beda tergantung pada siapa yang melakukan zakat. Bagi umat Muslim yang membayarkan zakat fitrah untuk dirinya sendiri, maka doa yang harus di bacakan adalah:
نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنْ نَفْسِي فَرْضًا لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri ‘an nafsii fardhan lillaahi ta’aalaa.
