JABAR EKSPRES – Sudah beberapa minggu umat muslim di Indonesia dan di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Namun, sebelum datangnya Hari Raya Idul Fitri, sebagai umat muslim kita di wajibkan untuk membayar zakat fitrah, yaitu zakat yang harus d ibayarkan dalam ukuran satu sha atau 2,6 kg.
Zakat fitrah merupakan amalan yang sudah tidak asing lagi bagi umat muslim. Karena setiap tahunnya pada bulan Ramadan umat muslim di wajibkan untuk membayarnya.
Zakat fitrah berasal dari kata “zakat” yang berarti suci, berkah, baik, tumbuh, serta berkembang. Hal ini karena zakat fitrah memiliki harapan untuk bisa memperoleh berkah, membersihkan jiwa, sekaligus memupuknya dengan berbagai macam kebaikan.
baca artikel lainnya : 5 Sholawat Yang sangat Dianjurkan Pada Bulan Ramadhan
Secara istilah, dalam kitab al-Hâwî, al-Mawardi mendefinisikan zakat sebagai pengambilan tertentu dari harta tertentu yang di miliki oleh umat muslim. Kemudian, orang yang menunaikan amalan zakat akan di sebut Muzaki dan yang menerimanya adalah Mustahik.
Zakat fitrah dapat di pahami sebagai pajak yang harus kita bayarkan dengan menggunakan bahan-bahan pokok seperti beras pada bulan Ramadan sebelum shalat Idul Fitri kepada orang-orang kurang mampu.
Hal tersebut sesuai dengan esensi zakat yang di definisikan dalam Peraturan Menteri Agama No 52 Tahun 2014 bahwa zakat merupakan harta yang wajib di keluarkan oleh umat muslim. Atau badan usaha yang pemiliknya adalah orang Islam untuk di berikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya sesuai dengan ajaran syariat Islam.
Zakat merupakan bagian tertentu dari harta yang kita miliki yang sifatnya wajib untuk di keluarkan jika sudah mencapai beberapa syarat-syarat tertentu yang telah di tetapkan.
Zakat juga merupakan bagian rukun Islam yang ketiga. Sebagai salah satu rukun Islam, zakat sendiri di tunaikan oleh umat muslim untuk di alokasikan atau di berikan kepada golongan-golongan orang yang berhak untuk menerimanya.
Dengan begitu, zakat dapat di katakan sebagai simbol kepedulian umat muslim terhadap sesamanya yang kurang mampu.