JABAR EKSPRES- Manfaat melaksanakan Shalat Gerakan-gerakan shalat mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.
Manusia memiliki keistimewaan saraf yang sangat kuat, lentur, hidup, mengembang, dan mengandung endapan listrik yang berlaku sebagai sensoris, motorik, dan mengalirkan satu daya ke setiap organ atau sel tubuh.
Sistem saraf ini diatur oleh otak yang menghasilkan frekuensi radio yang memancar ke segala penjuru dan bersifat mengatur, mengendalikan, serta mengawasi seluruh aktivitas tubuh.
Dilihat dari jumlahnya, saraf tubuh manusia tak terhitung; sedang-kan daya kerjanya tergantung kebersihan jasmani dan ruhani. Allah mengajarkan ilmu anatomi saraf kepada manusia.
Anatomi dasar urat saraf dalam gerakan shalat, yaitu urat saraf takbir, akan merawat saraf dada, jantung, paru-paru, serta sensoris dan motorik ketiak. Urat saraf sedekap akan merawat ujung saraf di pergelangan tangan.
Urat saraf ruku’ dimulai dari pangkal otak, ruas tulang belakang, perut, pangkal paha, lutut, betis, pangkal kaki, dan titik sentral saraf keseimbangan antara telunjuk dan ibu jari kaki.
Urat saraf sujud dengan jari- jari kaki ditekukkan dimulai dari pangkal kaki, cekungan tulang kering, lutut, paha dalam dan luar, dahi kanan dan kiri, pangkal otak, pangkal jari tangan, dan pergelangan tangan.
Urat saraf tahiyat awal terdiri atas telapak kaki atas, pergelangan kaki, pangkal lutut, pangkal paha, dan tombol siku. Sedangkan urat saraf duduk di antara dua sujud terdiri atas pangkal jari kaki, cekungan mata kaki luar dan dalam, cekungan tulang kering, paha atas, dan pangkal paha.
Sementara, urat saraf ketika salam terdapat di pangkal leher yang berhubungan langsung dari otak ke titik syahadat.
Jadi, mempelajari urat saraf sebenarnya dapat diperoleh dengan mempelajari tubuh sendiri.
Kita tidak bisa mempelajarinya dari mayat karena aliran listrik dalam tubuh mayat juga ikut mati. Biasanya aplikasi ilmu shalat ini dilakukan oleh tukang pijat (urut) yang memahami dan mengamalkannya dengan ikhlas.
Tulang belakang yang berisi sumsum tulang meru- pakan saraf pusat dan bersifat lentur. Sistem aliran darah di tulang belakang dapat dijaga dengan melakukan gerakan ruku yang benar dan sebaiknya dilakukan dengan interval 4-5 jam sehari.