Sampai berita ini diturunkan, beredar sebuah unggahan di akun Instagram @imanabuaf yang mengaku sebagai pelaku penempelan QRIS palsu tersebut. Ia menyampaikan klarifikasi sekaligus mengungkapkan rasa terkejut atas tersebarnya data diri miliknya. Berikut adalah isi klarifikasinya:

Assalamu’alaikum

Perkenalkan saya iman, saya kaget ktp dan foto saya ada dimana-mana.

Saya mau meluruskan beberapa hal :

Tidak ada keuntungan pribadi yang saya ambil dari transaksi ini, murni karena ada project pemeriksaan (tidak etis kalau saya ceritakan disini)
Ketika ada sqan QR, uangnya masuk ke rekening Restorasi Mesjid, di Nobu (melalui app pulsabayar) dan Linkaja (melalui app youtop).

Untuk yg pulsabayar, harus request transfer dulu baru pindah uangnya, setelah pending H+1.

– Untuk yg melalui youtap, otomatis di transfer H+1.

Semua uang yg dari Restorasi Masjid, belum digunakan (karena merupakan sampel).

< All on My iPhone

Semua uang yg dari Restorasi Masjid, belum digunakan (karena merupakan sampel).

Jumlah yang sudah di terima di Nobu & Linkaja itu saya tidak tahu persisnya.

Jumlah yang telah mereka transfer, saya punya datanya.

Teman-teman silahkan menyepakati mau ke rekening siapa saya kembalikan hasil scan tersebut,

saya bertanggung jawab sebesar yang mereka transfer, untuk yg masih tertahan di Nobu dan Linkaja mungkin bisa menghubungi admin terkait.

Semua uang yang telah terkirim diklaim merupakan untuk kepentingan program “Restorasi Masjid”. Namun anehnya, sebelum menempelkan barcode tersebut Iman tidak meminta izin terlebih dahulu kepada DKM Masjid.