Kasus Difteri di Garut Kian Melandai, Ini Penyebabnya

PENYEBARAN kasus difteri kian menurun. Meski penyakit tersebut berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Jawa Barat, menegaskan tak ada perkembangan kasus difteri.

Diketahui bahwa tidak ada temuan kasus positif baru selama hampir satu bulan. Sekalipun status KLB itu tetap diberlakukan sampai November 2023.

Sekretaris Dinkes Kabupaten Garut, Leli Yuliani menjelaskan, sejak ditetapkannya KLB pada Februari 2023, pihaknya melakukan kegiatan massal vaksinasi difteri yang diprioritaskan di wilayah dengan kasus terbanyak yakni di Kecamatan Pangatikan.

Selain itu, jajarannya terus bergerak melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap anak dan memantau setiap perkembangan anak untuk mencegah penyebaran wabah difteri.

Lalu hasil dari ikhtiar tersebut, kasus difteri di Garut kian landai. Dia menuturkan, selama hampir satu bulan tidak ditemukan kasus positif baru difteri yang menyerang anak-anak di Kecamatan Pangatikan maupun daerah lainnya.

Meski hasilnya sudah landai, pihaknya terus berupaya mengoptimalkan Program Outbreak Response Immunization (ORI) yaitu kegiatan massal vaksinasi bagi anak-anak di Garut.

“Tetap optimalisasi ORI, skrining pada pasien-pasien dengan gejala ke arah difteri dan sosialisasi tentang difteri,” kata Leli.

Ia mengingatkan masyarakat agar tetap waspada mengingat Pemkab Garut masih memberlakukan kasus difteri sebagai KLB sampai November 2023 atau sampai vaksinasi tuntas dilaksanakan sebanyak tiga kali.

“KLB masih, karena ORInya kan tiga kali putaran,” ujar Leli.

Dinkes Garut mencatat wabah difteri dengan kasus meninggal dunia sebanyak sembilan orang di kabupaten itu, kemudian kasus positif difteri sebanyak 14 orang dari hasil konfirmasi laboratorium, dan satu orang masih dirawat di rumah sakit, sisanya sudah dinyatakan sembuh.

Selama ditetapkan KLB, jajaran Dinkes Garut secara masif melakukan kegiatan vaksinasi di puskesmas maupun datang langsung ke lingkungan masyarakat dengan sasaran vaksinasi di Kecamatan Pangatikan sebanyak 10.545 orang.

Sebagian besar sasaran sudah dilakukan vaksinasi difteri, sisanya sebanyak tiga ribu anak harus menjalani vaksinasi di Kecamatan Pangatikan. Setelah vaksinasi pertama, Dinkes Garut akan melanjutkan vaksinasi kedua.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan