Berkuda dan Naik Delman di Pusdai, Jadi Alternatif Mengisi Waktu Ngabuburit

BANDUNG – Berkuda atau naik delman keliling kompleks bisa menjadi salah satu alternatif mengisi waktu saat ngabuburit. Wisata berkuda atau naik delman itu juga bisa dijumpai di Kota Bandung. Salah satunya di kawasan Masjid Pusdai Kota Bandung.

Biasanya masyarakat yang menawarkan jasa naik kuda tunggang dan delman itu mangkal di sudut selatan Jalan Pusdai. Mereka mulai mangkal ketika selepas ashar.

Didin, 43, salah satunya. Ia sudah hampir 15 tahun bekerja menawarkan kuda tunggang. “Jika Ramadan mangkal di sini (Masjid Pusdai.red), kalau Minggu pagi di kawasan Taman Lansia,” kata Didin kepada Jabar Ekspres.

Didin menambahkan, ia bersama empat kawannya sengaja mangkal di kawasan tersebut karena memanfaatkan keramaian untuk ngabuburit di lokasi itu. Maklum Jalan Pusdai selalu ramai pedagang maupun pembeli ketika Ramadan.

Karena itu tidak sedikit masyarakat yang awalnya datang untuk berburu takjil tapi juga ikut merasakan sensasi berkuda. “Kebanyakan memanag anak – anak, tapi juga ada orang dewasa,” sebutnya.

Wisata berkuda sambil ngabuburit itu juga terbilang murah. Tarifnya satu putaran Rp 15 ribu. “Kalau berdua misal anak sama orang tua tarifnya Rp 30 ribu,” imbuhnya.

Nantinya masyarakat akan diajak berkuda mengelilingi kawasan Masjid Pusdai itu sembari menunggi ngabuburit. Pemilik kuda juga akan jalan mendampingi. Jadi tidak perlu khawatir kuda akan lari.

Selain kuda tunggang, di lokasi itu juga ada jasa naik delman. Tarifnya juga murah. “Rp 3 ribu untuk anak – anak dan Rp 6 ribu untuk dewasa,” kata Ujang, salah satu kusir di lokasi.

Untuk delman tentu dinaikinya secara berkelompok. Biasanya satu delman akan berangkat ketika sudah terisi 4 – 6 orang.

Penghasilan para penyedia jasa kuda tunggang dan delman itu juga cukup lumayan. Dalam sehari bisa sampai di atas Rp 200 ribu. Pendapatan itu juga tergantung cuaca. Jika hujan tentu pendapatan menurun. (mg4)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan