Jabar Ekspres – Tol Sentul- Karawang Barat akan dibangun tahun ini. Proyek tersebut merupakan bagian dari rencana pengembangan Jakarta Outer Ring Road (JORR). Dimana titik nol-nya berada di Sentul, Kabupaten Bogor.
Kepala Badan Perencanaan dan Penelitian pengembangan Pembangunan Daerah (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor, Suryanto menjelaskan, tol ini memiliki panjang 61,5 kilometer.
’’Kita berharap dengan dibangunnya tol ini bisa mengurangi beban kendaraan di Tol Jagorawi dan Jakarta-Cikampek dan juga mengefektifkan waktu tempuh. Ini salah satu proyek Nasional yang akan dilaksanakan di Kabupaten Bogor tahun ini,” kata Suryanto kepada media, Jumat (24/3).
Kepastian pembangunan tol Sentul-Karawang Barat ini, ujar dia, setelah mendapat informasi proses lelang telah selesai dan sudah ada pemenangnya.
“Sudah ada info lanjut, kemarin baru dapat info kalau sedang proses lelang, sekarang sudah ada pemenangnya, kalau gak salah katanya dari konsorsium BUMN,” tambahnya.
Investasi proyek jalan Tol Sentul-Karawang Barat ini akan menelan biaya hingga Rp 15 triliun dengan target selesai pekerjaan pada tahun 2025.
Selain Tol Sentul-Karawang Barat, kata dia, proyek Nasional lainnya yang berada di Kabupaten Bogor yakni Tol JORR sesi tiga tembus Kecamatan Kemang-Parung hingga Depok. Tidak hanya itu, jalan tol lanjutan dari Cileungsi-Cibarusah-Ciranjang.
“Lalu proyek bendungan Cijuray/Cibeet, tapi ini masih proses pembebasan lahan belum pada pembangunan fisik,” lanjutnya.
Sementara, wacana jalan Tol Caringin-Gunung Mas masih belum ada kepastian. “Belum ada kajiannya juga,” singkatnya.
Di luar itu, kata dia, belum ada lagi proyek Mercusuar di Kabupaten Bogor, baik proyek Pemkab Bogor, provinsi maupun pemerintah pusat. “Belum ada proyek besar di Kabupaten Bogor baik yang dibiayai APBD Kabupaten Bogor, provinsi maupun pusat,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bogor, Soebiantoro mengatakan, tahun ini tidak ada proyek besar yang didanai APBD Kabupaten Bogor. “Tidak ada proyek yang besar, kita hanya mengelola anggaran sebesar Rp 800 miliar, turun dari tahun lalu,” ucapnya.
Anggaran di Dinas PUPR tahun ini turun Rp 100 miliar lebih dari sebelumnya Rp 900 miliar. Anggaran tersebut dialokasikan untuk pemeliharaan, peningkatan jalan dan jembatan hingga pembangunan irigasi. “Ada beberapa peningkatan jalan terutama di wilayah barat, selebihnya pemeliharaan,” pungkasnya. (sfr)