JABAR EKSPRES – Peristiwa keracunan massal yang terjadi di pesantren Sirojul Falah, Desa Pangradin, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor beberapa waktu lalu nampaknya bukan kali pertama terjadi di Bumi Tegar Beriman.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, mencatat ada tiga kasus keracunan massal dengan jumlah korban sebanyak 257 orang terjadi di wilayahnya dalam kurun waktu sebulan terakhir.
Hal itu dijekaskan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor Mike Kaltarina, dia menyebut ada tiga wilayah yang mengalami kasus keracunan massal diantaranya,Kecamatan Tenjo, Kemang dan Kecamatan Jasinga.
BACA JUGA: Gunakan Satu Lintasan, PT KAI Kembali Operasionalkan Kereta Api Pangrango Bogor-Sukabumi
“Dari tiga kasus tersebut yang baru di ketahui hasilnya di wilayah Kecamatan Tenjo tepatnya di Desa Babakan dengan korban 85 orang yang terjadi pada 11 Februari 2023. Positif keracunan pangan,” kata Mike Kaltarina kepada media, Jumat (17/3).
Semestara itu, sambung Mike, dua daerah yakni Kemang dan Jasinga belum diketahui hasilnya, lantaran tidak bisa mewakili sampel.
Sedangkan, Untuk kasus di Kemang, diketahui terjadi keracunan massal yang menimpa 55 siswa SMP dan SMA Yayasan Marsudirini yang berlokasi di Desa Tegal, Kemang, Kabupaten Bogor.
BACA JUGA: Dampak Longsor, Operasional KA Bogor-Sukabumi Lumpuh
“Kasus yang di kemang itu terjadi saat siswa usai mengikuti kegiatan di asrama mereka,” tambahnya.
Kemudian, kasus yang ketiga terjadi keracunan massal yang menimpa 117 orang usai mengikuti acara pengajian di Pondok Pesantren Sirojul Falah, Desa Pangradin, Jasinga, Bogor, pada Senin, 13 Maret 2023.
Dari tiga kasus itu, lanjut Mike, besar kemungkinan disebabkan kandungan makanan atau minuman yang dikonsumsi oleh para korbannya.
Untuk itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor mengimbau kepada masyarakat agar selalu hati-hati dengan memastikan makanan dan minuman yang akan masuk ke perut masih layak untuk dikonsumsi.
“Ketika kita membeli makanan dan menyantap makanan yang bersih, dan mengolah makanan harus sehat, dicuci dengan baik, tidak kadaluarsa. Jadi mengolah makanan yang sehat,”pangkasnya (SFR).(*)