Macam-macam Dzikir Penghapus Dosa

JABAR EKSPRES – Manusia merupakan tempatnya dosa, karena hampir setiap hari setan selalu mencari celah untuk menggoda kita melakukan perbuatan dosa. Namun ada cara agar kita tidak menumpuk dosa setiap hari, yakni dengan merutinkan membaca dzikir penghapus dosa.

Bisa dibayangkan, bila dalam sehari saja kita melakukan satu dosa, maka berapa banyak dosa kita bila diakumulasikan selama setahun.

Lalu bila kita hidup lama, misalnya lebih dari 50 tahun , berapa banyak dosa yang harus kita pertanggung jawabkan di hadapan Allah nanti.

Karenanya Allah ingin mengurangi beban dosa kita selama di dunia dengan cara mencicil menghapus dosa setiap hari.

Caranya adalah dengan rutin meminta ampun kepada Allah agar berkenan menghapuskan dosa-dosa yang pernah kita perbuat.

Rutinitas ini adalah berdzikir, dengan selalu mengingat Allah, sehingga kita ingat akan dosa-dosa kita, dan selalu meminta Allah mengampuninya dan menghapusnya.

Selain bisa menghapuskan dosa, berdzikir ternyata juga bisa menghindarkan kita dari berbuat dosa lagi, karena dengan mengingat ALlah, maka kita akan ingat hari penghitungan, dengan begitu kita akan menghindar dari hal-hal yang bisa menimbulkan dosa.

Dilansir dari muslimah.or.id, berikut macam-macam dzikir yang bisa menjadi sarana bagi kita menjadi penghapus dosa:

1. Istighfar

أَسْتَغْفِرُ اللهَ

Aku memohon ampun kepada Allah.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ، ثُمَّ اسْتَغفَرْتَنِيْ ، غَفَرْتُ لَكَ

“Wahai anak adam seandainya dosamu menjulang tinggi ke langit, lalu engkau banyak istighfar dan banyak memohon ampun kepadaku maka aku ampuni dosa-dosamu. (HR. Tirmidzi, dihasankan al-Albani dalam as-Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah no. 127)

2. Tahlil

لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ قَالَ لا إلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَريكَ لَهُ ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ ؛ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ، في يَوْمٍ مِئَةَ مَرَّةٍ كَانَتْ لَهُ عَدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ وكُتِبَتْ لَهُ مِئَةُ حَسَنَةٍ ، وَمُحِيَتْ عَنْهُ مِئَةُ سَيِّئَةٍ ، وَكَانَتْ لَهُ حِرْزاً مِنَ الشَّيْطَانِ يَوْمَهُ ذَلِكَ حَتَّى يُمْسِي ، وَلَمْ يَأتِ أَحَدٌ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ إِلاَّ رَجُلٌ عَمِلَ أكْثَرَ مِنْهُ

“Barangsiapa mengucapkan ‘La ilaha illallahu wahdahu la syarikalahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai’in qadir‘ seratus kali akan memperoleh ganjaran sebagaimana membebaskan sepuluh budak, dan seratus kebaikan akan dicatatkan atasnya, dan seratus dosa akan dihapuskan dari catatan amalnya, dan ucapan tadi akan menjadi perisai baginya dari Syaithan pada hari itu hingga malam hari, dan tak ada seorangpun yang bisa mengalahkan amal kebaikannya kecuali orang yang melakukan amal yang lebih baik darinya.” (HR. Bukhari)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan