JABAREKSPRES – Gempa dahsyat yang melanda Turki pada 6 Februari 2023 lalu, mencapai 7,4 magnitudo mengakibatkan kehancuran massal dan memakan korban jiwa hingga 47 ribu nyawa.
Paska kejadian tersebut, terjadi gempa susulan hingga enam ribu kali lebih selama bulan Februari ini.
Bahkan Gempa susulan terhebat terjadi pada senin (20/2) dengan kekuatan 6,4, magnitudo yang berpusat di dekat kota Antakya di Turki selatan.
Saking besarnya, gempa susulan tersebut kembali terasa getarannya hingga Suriah, Mesir, dan Lebanon.
Warga yang masih berada dipengungsian kembali mengalami kepanikan.
Dilansir dari NDTV, Seorang warga Turki bernama Muna Al Omar yang berada ditenda pengungsian di taman Kota Antakya terlihat panik.
Sambil menggendong anaknya yang berusia 7 tahun dia menangis ketakutan, dan mengatakan bila terus terjadi gempa, dia khawatir bumi bisa terbelah menjadi dua.
“Saya pikir bumi akan terbelah dua di bawah kaki saya,” ujarnya.
Dilansir dari berbagai sumber, Badan Penanggulangan Bencana Turki (AFAD) melalui Direktur Umum untuk Gempa Bumi dan Pengurangan Risiko AFAD Orhan Tatar menyebut jumlah total gempa susulan yang ditimbulkan oleh kedua gempa tersebut mencapai 6.040.
Tatar juga merinci jumlah gempa susulan tersebut, di antaranya 1.628 gempa susulan dalam magnitudo 3 sampai 4, 436 gempa bermagnitudo 4 sampai 5, dan 40 gempa susulan bermagnitudo 5 sampai 6.
“Terutama setelah gempa sebesar ini, gempa susulan akan berlanjut untuk jangka waktu lebih lama. Beberapa gempa susulan ini mungkin berkekuatan 5 ke atas,” kata Tatar.
Dia juga menambahkan, akibat dari gempa bumi tersebut, kerak bumi bergerak sejauh 7,3 meter.
“Itu angka yang sangat besar. Gempa bumi juga melepaskan banyak energi,” kata dia.
Dampak gempa itu mencapai area seluas 110.000 kilometer persegi dan menyebabkan kerusakan di banyak provinsi dan kabupaten.
Sementara di Suriah, Gempa mengakibatkan setidaknya 5.840 orang tewas karena tertimbun reruntuhan dan banyak penyebab lainnya. (*)