BPBD Jawa Barat Siapkan Kajian Evakuasi untuk Antisipasi Terjadinya Gempa Bumi

JABAREKSPRES – BPBD Jawa Barat telah menyiapkan beberapa kajian untuk mebuat jalur evakuasi dalam rangka mengatisipasi terjadinya bencana gempa bumi yang terjadi di wilayah Jabar.

Plh Kepala BPBD Jawa Barat Budi Juanda mengatakan, wilayah Jawa Barat sangat rawan terjadinya berbagai bencana alam. Sebab,  Jawa Barat banyak sekali terdapat sesar tektonik aktif.

Provinsi Jawa Barat juga, dilintasi lempengan tektonik, genung berapi dan sesar yang menyebabkan terjadinya gempa bumi.

‘’Untuk itu, BPBD Jawa Barat menyiapkan beberapa kajian untuk mengambil langkah antisipasi salah satunya adalah membuat jalur evakuasi,’’ kata Budi ketika ditemui Jabarekspres.com, Kamis, (15/2).

Dia mengatakan, untuk mitigasi bencana dan potensi kerawanan sudah dilakukan pemetaan/ Sedangkan untuk sosialisasi ke masyarakat sedang dilaksnakan di berbagai wilayah Kabupaten/Kota di Jawa Barat.

Menurutnya dalam menentukan wilayah rawan bencana, pihaknya terus berupaya melakukan perencanaan secara kontinjensi sehingga untuk mengatur evakuasi secara sistematis jika terjadi bencana gempa.

Dia mencontohkan, untuk keberadaan Sesar Lembang, BPBD keberadaannya hampil meliputi wilayah Bandung Raya.

‘’Sesar Lembang meliputi, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi hingga Jatinangor Kabupaten Sumedang itu perlu kesiapsiagaan salah satunya dengan penyiapan kajian-kajian mitigasi risiko becana,” ucapnya.

Budi menambahkan, khusus di beberapa wilayah, banyak juga terdapat lokasi wisata alam yang bisa juga menjadi tempat untuk melakukan evakuasi terhadap bencana alam tersebut.

Pihaknnya juga sudah melakukan sosialisasi dan himbauan kepada pemilik tempat wisata alam agar memiliki jalur evakuasi yang aman.

Selain potensi sesar-sesar besar seperti Sesar Lembang ataupun Sesar Cimandiri,  BPBD Jawa Barat pun masih memantau beberapa sesar-sesar lokal yang masih belum terdeteksi.

Selama ini Hanya Padalarang selain dia bagian sesar lembang sesar cimandiri juga ada sesar lokalnya, terus sesar Garsela (Garut Selatan, Tasik, Pangandaran).

‘’Tapi itu perlu tenaga ahli yang memang menangani itu kalau tidak BMKG ya PVMBG,” tuturnya.

Budi pun berharap, jika nantinya kemajuan teknologi bisa sangat dibutuhkan, khususnya dalam mendeteksi sesar-sesar lokal.

“Memang kemajuan teknologi sangat dibutuhkan untuk mendeteksi sesar-sesar lokal, karena semakin maju ilmu pengetahuan teknologi yang digunakan baik itu satelit atau non satelit sudah bisa untuk mendeteksi sesar lokal,” tutup Budi. (mg5/yan).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan