Perseteruan ‘Panas’ Telegram dan Whatsapp

JABAR EKSPRES —  Perseteruan ‘panas’ antara petinggi Whatsapp dan Telegram masih terus berlangsung. Petinggi Whatsapp, Will Cathcart memperingatkan pemakai Telegram, bahwa mereka menggunakan aplikasi dengan tingkat security yang rendah.

BACA JUGA : Info Gempa Terkini M 4,2 Di Lombok Hari Ini 18 Februari 2023

“Telegram memiliki tingkat security yang rendah. Karena tidak end to end encryption secara default dan tidak ada untuk grup,” ujarnya dalam artikel, ‘The Kremlin Has Entered The Chat’ pada Kamis (16/2).

“Selain itu, pengguna Telegram dengan mudahnya dapat menjadi korban penyadapan,” lanjutnya.

Karena tidak terverifikasi secara independen, kemungkinan bocornya obrolan rahasia dalam Telegram sangat besar.

Tidak Ada API Untuk Pengawasan Massal

Cathcart juga menyerang aplikasi besutan Pavel Durov itu, tidak melakukan pengawasan massal dengan membangun API lain.

Sehingga dapat secara leluasa mengawasi konten milik pengguna.

Berikan Data-Data Pada Pemerintah

Petinggi Whatsapp juga menyerang laman privasi milik aplikasi Telegram.

Menurutnya, selama ini Telegram memberikan data-data rahasia pada pemerintah.

“Jadi, mengapa mereka terus klaim tidak ada penyerahan data-data milik pengguna pada pemerintah?” tandasnya.

Terakhir, Cathcart mengajak pengguna telegram untuk ‘berhijrah’ pada aplikasi lain yang memiliki tingkat keamanan lebih tinggi. Dia juga mengatakan pengguna Telegram tidak harus berpindah pada Whatsapp.

Cathcart menganjurkan untuk memeriksa apakah aplikasi yang akan digunakan sudah mendukung fitur keamanan end to end encryption secara default atau belum.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan