Telan 2 Korban Jiwa, Dinkes Jabar Kirim Sampel Makanan dari Kasus Keracunan Massal di KBB

JABAR EKSPRES – Kasus keracunan massal akibat mengkonsumsi nasi boks di Desa Cilangari Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB) kini telah menjadi perhatian penting Khususnya Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Dinkes Jabar).

Berdasarkan laporan yang diterima dari KBB, Ketua Tim Surveilans Dinkes Jabar, Dewi Ambarwati mengatakan bahwa setidaknya ada 77 korban dari Kasus keracunan massal tersebut.

“Sampai dengan tanggal 15 (February) kemarin, yang masih dirawat di Puskesmas itu 2 orang dari sebelumnya itu 45 orang. Terus yang di RSUD Cililin 6 orang dari sebelumnya 7 orang, dan ada 2 orang yang meninggal,” ucapnya saat dikonfirmasi, Kamis (16/2).

Dewi menjelaskan, awal mula terjadinya kasus keracunan massal ini dikarenakan pada saat itu warga Desa Cilangari Kecamatan Gununghalu, KBB tengah mengadakan kegiatan Rajaban. Namun setelah kegiatan tersebut selesai, sejumlah masyarakat langsung mengalami mual,muntah, hingga pusing di kepala.

“Jadi disitu (kegiatan Rajaban) ada makan-makan. Tapi besoknya di hari Minggu tanggal 12 (February) jam 1 (13.00 wib) itu mulai ada yang mual, muntah, sama diare dan pusing, itu langsung dilarikan ke Puskesmas sekitar 77 orang,” ungkapnya

Melihat kejadian tersebut, Dewi mengaku Dinkes KBB langsung bergerak cepat dan melakukan tata laksana kasus dengan cara mengambil sampel makanan yang dikonsumsi oleh 77 korban keracunan.

BACA JUGA: Jumlah Keracunan Massal di Bandung Barat Melonjak, Ini Update Angkanya

“Mereka (Dinkes KBB) sudah mengirim juga sampel makanan dan air-air di sekitar kejadian ke Labkesda (Laboratorium Kesehatan) Jabar. Tapi hasilnya, sampai saat ini belum keluar,” ucapnya

Meski begitu, kasus tersebut kata Dewi masih ditangani oleh KBB. Namun pihaknya, akan siap membantu jika ada kekurangan dalam penanganan kasus tersebut.

“Kasus ini masih ditanggung oleh kabupaten kota (kbb), tapi kalau mereka kekurangan apa-apa kita (provinsi) akan bantu. Jadi apa yang mereka butuhkan kita akan bantu, tapi sejauh ini masih bisa ditangani oleh KBB,” ujarnya

Maka agar kasus ini tidak terulang, Dewi menghimbau kepada masyarakat untuk tetap hati-hati dalam mengkonsumsi makanan. “Kasus keracunan ini bukan hanya di KBB saja. Jadi masyarakat harus lebih higienis lagi, lebih waspada lagi saat mengkonsumsi makanan. Dan juga kepada yang menjadi kateringnya apalagi dengan jumlah masak yang banyak itu harus memperhatikan lagi kebersihannya,” pungkasnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan