“Salah satu tantangan yang saya hadapi dalam menjalankan bisnis online adalah kesulitan dalam hal operasional. Untuk proses fulfillment saja biasanya saya bisa menghabiskan waktu hingga 6 jam/hari. Saya perlu mengelola agar waktu yang saya luangkan untuk operasional lebih efisien agar memiliki waktu lebih untuk memfokuskan diri dalam menyusun strategi untuk pengembangan usaha,” tutur Arsilia Arsyadjuliandi selaku Pendiri Organic Center (Local Hero).
Untuk meringankan dampak pandemi bagi pelaku usaha, pemerintah Indonesia sejak tahun lalu juga sudah menggulirkan berbagai program, salah satunya BLT usaha mikro kecil yang ditujukan bagi UMKM dan diharapkan bisa mempercepat transformasi digital, sehingga UMKM dapat bertahan dan tetap tumbuh selama pandemi. Melalui digitalisasi, UMKM juga dapat berkomunikasi dengan pemangku kepentingan (stakeholder), bekerja secara kolaboratif dari jarak jauh, serta mengoptimalkan dan merampingkan alur kerja mereka.
Ketua Wiki Export B20 / ASEAN KADIN (Kantor Dagang Indonesia), Nita Kartikasari mengatakan, Peran KADIN adalah untuk menjembatani perusahan yang menjadi member KADIN dengan berbagai program yang sedang dicanangkan oleh pemerintah, sehigga sinergi dapat lebih kuat yang bertujuan untuk memajukan UMKM.
“Saat ini KADIN juga sedang mengembangkan Wiki Eksport B20, sehingga diharapkan menjadi sarana bagi UMKM dalam memasarkan produknya ke pasar global,” ujarnya.
Pelanggan saat ini mengharapkan produk dan layanan berkualitas tinggi, dengan tingkat kenyamanan dan detail yang sama yang biasanya ditawarkan oleh pengecer dan bisnis besar.
Pemanfaatan Teknologi Bagi UMKM
Jadi, untuk memenuhi permintaan pelanggan, UMKM perlu memanfaatkan teknologi untuk menghasilkan produk yang sangat personal, dan menawarkan perangkat manajemen rantai pasokan yang menyediakan produk yang tepat di tempat yang tepat, serta ilmu penetapan harga yang dinamis agar tetap relevan dalam ekonomi yang sangat dinamis saat ini. Akan tetapi, banyak UMKM yang tergesa-gesa dalam mengalihkan operasinya menjadi online, hal ini dapat menimbulkan risiko kehilangan tujuan transformasi yang sebenarnya, dan tidak memiliki roadmap (peta jalan) yang jelas untuk rencana digital mereka.
Untuk membantu para Local Heroes menghadapi tantangan dalam menumbuhkan dan mengembangkan bisnis online yang scalable, Crewdible menawarkan Fulfillment Automation yang merupakan penerapan teknologi dan sumber daya untuk mengelola operasional bisnis yang memungkinkan dalam mempercepat proses, menghemat waktu, dan mengurangi kesalahan manusia, yang dijalankan melalui 3 pilar, yaitu: