Risk Off, Rupiah Merosot Tajam

JABAR EKSPRES – Nilai tukar Rupiah merosot tajam. Penyebabnya sentiment risk off. Dalam kondisi ini investor cenderung menghindari risiko.

Kurs Rupiah merosot hingga 25 poin atau 0,17 persen ke posisi Rp15.122 per dolar AS.

Analis DCFX Futures, Lukman Leong, memperkirakan Rupiah akan terus melemah.

“Karena pasar saat ini sedang risk off dan imbal obligasi Amerika Serikat (AS) sedang naik, kami memperkirakan Rupiah akan semakin melemah,” ujarnya pada Jumat (10/2).

“Banyak pelaku pasar melepaskan aset dan mata uang beresiko,” lanjut Leong.

BACA JUGA : Temuan Kerangka Manusia Tanpa Busana di Jakarta Utara, Setyawan: “Seorang Perempuan”

Saat ini, imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) dengan tenor 10 tahun naik hingga level 3,677 persen.

Sedangkan tenor 2 tahun meningkat hingga posisi 4,492 persen.

Saat ini, investor mengkhawatirkan akan menaikkan suku bunga secara agresif dan mempertahankan nilai suku bunga yang tinggi lebih lama.

Hal ini berkaitan dengan rilisnya data Non Farm Payrolls (NFP) dan data inflasi AS yang diperkirakan akan melonjak naik pada pekan depan.

Berdasarkan laporan data Departemen Tenanga Kerja AS pada Jumat (3/2), NFP Januari meningkat hingga 517.000.

Selain itu, tingkat pengangguran turun hingga 3,4 persen.

Keadaan perekonomian di Indonesia, berkembang dengan baik.

Pada tahun 2022, tumbuh 5,31 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Karena seluruh lapangan usaha yang bergerak positif, pada triwulan IV-2022 tumbuh hingga 5,01 persen.

“Kami memperkirakan Rupiah memiliki harapan bergerak di kisaran Rp15.050 sampai Rp15.200 per dolar AS,” pungkas Leong.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan