Pada tahun 1999, HAARP mencapai pengembangan tingkat menengah dan mampu melakukan penelitian ionosfer yang berkualitas tinggi. Kemudian pada tahun 2003 dan 2006, instrumen baru ditambahkan, termasuk radar ionosfer UHF dan kubah teleskopik untuk pengamatan optik.
Bagaimana cara kerja dari HAARP?
Para ilmuwan di HAARP menggunakan sebuah pemancar radio berbasis frekuensi tinggi untuk memanaskan bagian kecil dari ionosfer dan mengamati efeknya. Dalam penelitian ruang angkasa yang lebih tradisional yang mengandalkan pengamatan darat melalui roket, dibutuhkan waktu yang cukup lama, bisa berhari-hari, berminggu-minggu, atau bahkan bertahun-tahun untuk memahami kondisi alami yang ada di atas.
Satelit memiliki kemampuan untuk mengumpulkan database besar, tetapi sulit untuk mengkoordinasikan dengan fenomena yang diinginkan. Dengan fasilitas seperti HAARP, para ilmuwan dapat melakukan eksperimen untuk membuat struktur dan ketidakteraturan plasma. Mereka dapat menggunakan ionosfer sebagai antenna untuk menghasilkan gelombang frekuensi rendah dan membuat pancaran cahaya seperti aurora yang lemah, serta melakukan berbagai eksperimen lainnya.
HAARP memungkinkan para ilmuwan melakukan eksperimen dengan menggunakan ionosfer sebagai antenna untuk membangkitkan gelombang frekuensi rendah dan membuat pancaran cahaya seperti aurora yang lemah. Fasilitas ini juga memungkinkan untuk membuat struktur dan ketidakteraturan plasma melalui berbagai eksperimen lain.
