BANDUNG BARAT – Semakin memperihatinkan kondisi pengolaha sampah di TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Mulai dari jalan amblas serta alat berat yang rusak selalu menjadi langganan penyebab terhambatnya proses pembuangan sampah dari 4 darah di Wilayah Bandung Raya semenjak Desember 2022, lalu
Jalan amblas dan alat berat yang rusak selalu menjadi langganan penyebab terhambatnya proses pembuangan sampah dari 4 daerah di wilayah Bandung Raya sejak Desember 2022 lalu.
Koordinator Pengelola TPA Sarimukti, Riswanto menyebutkan pihaknya saat ini menunggu anggaran dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat turun agar bisa membenahi sarana infrastruktur di area TPA.
Menurutnya, jalan amblas menuju TPA Sarimukti yang selama ini jadi kendala akses menuju zona pembuangan sampah rencananya akan cepat diperbaiki dengan cara dibeton.
“Sudah direncanakan untuk ada perbaikan. Rencananya tahun ini jalannya mau full beton. Tapi menunggu anggarannya turun,” kata Riswanto saat dihubungi Jabarekpres.com, Selasa (7/2/2023).
Riswanto juga menyebut, jalan amblas menuju TPA Sarimukti tersebut terjadi akibat lahan yang saat ini menjadi akses menuju zona pembuangan adalah tanah yang labil
Lahan itu, kata Riswanto, adalah lahan yang tercipta dari tumpukan sampah yang dipadatkan. Jadi saat hujan deras lahan yang digunakan menjadi mudah amblas.
“Alhamdulillah sudah beberapa hari ini tidak turun hujan. Sehingga operasional bisa lebih lancar dibanding pada saat turun hujan,” ujar Riswanto.
“Kami juga lakukan pengurukan brangkal di jalan-japan amblas untuk memadatkan lahan. Sementara menunggu sampai ada perbaikan kita lakukan seperti itu,” jelasnya
Tidak hanya, akses jalan yang menuju TPA Sarimukti, alat berat yang rusak juga menjadi hambatan yang selalu terulang sejak dua bulan terakhir.
“Alat berat yang sudah diperbaiki kemarin ternyata rusak lagi. Sekarang sudah diperbaiki lagi. Operasional cukup terbantu dengan 2 buldozer dan 2 Beko,” tutur Riswanto.
Ia juga menjelaskan operasional TPA Sarimukti akan bisa berjalan lancar tanpa antrean apabila akses jalan mulus serta semua alat berat berjalan tanpa kendala.
“Normalnya ada 6 ekskavator dan 5 buldozer yang beroperasi. Kalau semua jalan dan aksesnya gak amblas operasional bisa berjalan lancar,” bebernya.