Jabarekspres.com – Hingga saat ini masalah sampah, khususya di Kota Bandung masih menjadi persoalan. Terlebih dengan tersendatnya pengangkutan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Akibatnya, hamper disemua Tempat Pembuangan Sementara (TPS) tampak timbulan sampah yang menggung.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Prima Mayanintyas menyebutkan jika persoalan itu merupakan tanggung jawab semua pihak.
”Sebenarnya pengelolaan sampah itu menjadi tanggungjawab kabupaten/kota,” katanya kepada wartawan, Kamis (26/1).
Kendati demikian, Prima mengaku tak ingin menyalahkan kabupaten/kota dalam pengelolaannya, namun dia mempertanyakan upaya pihak kabupaten/kota.
“Sebenarnya sejauh mana mereka (kabupaten/kota) untuk mengurangi. Sekarang trendnya malah naik terus,” ujarnya.
Dia mengtakan, persoalan sampah di Jabar, khususnya Bandung raya, masih menjadi perhatian penting. Bahkan, dalam satu hari saja, TPA Sarimukti dapat menerima sampah dari wilayah Bandung Raya hingga 2.000 ton.
”Paling besar (pengiriman) Kota Bandung, itu bisa 1.200 ton perhari. Jadi coba bayangkan pengiriman ini sudah besar banget,” katanya.
Agar persoalan tersebut dapat segera tertanggulangi, Prima pun meminta kepada seluruh kabupaten/kota dan juga masyarakat untuk bisa melakukan pengelolaan sampah sebesar 30 persen sebelum dikirim ke TPA Sarimukti.
”Itu sebetulnya kebijakan strategi daerah yang sudah ditandatangani oleh para kepala daerah, dan itu menunjukan komitmen bahwa 30 persenitu harus dikurangi di hulu,” bebernya.
Dia menerangkan jika masalah sampah ini sebetulnya saling terikat satu sama lain. Sehingga, masalah ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bersama.
”Provinsi (Pemprov Jabar) ini sifatnya hanya membantu, memfasilitasi. Jadi kami membantu untuk menyelesaikan jika ada masalah di temen-temen kabupaten/kota. Jadi rereongan (bersama-sama),” pungkasnya.
Sebelumnya, tumpukan sampah terlihat di area Pasar Ancol, Jalan Karapitan, Kecamatan Regol, Kota Bandung menggunung.
Melalui pantauan Jabar Ekspres di lokasi, terlihat Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Pasar Ancol sudah tak mampu menampung. Gerobak-gerobak pun diparkirkan di area luar TPS hingga memakan bahu jalan.
Hal itu pun dikeluhkan warga dan para pedagang. Salah seorang pedagang, Nur Yati,50, mengatakan, sampah sempat berserakan mengotori ruas jalan dekat TPS Pasar Ancol.