JABAREKSPRES.COM,- PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui divisi Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) berhasil memberdayakan dan memberikan pendampingan kepada UMKM di Indonesia melalui Program PKU.
Selama tahun 2022, PNM PKU telah mendampingi UMKM binaannya melalui berbagai pelatihan salah satunya adalah program Mba Maya ( Membina dan Memberdaya) yang mengusung tema literasi keuangan, pentingnya memiliki nomor induk berusaha (NIB), pemasaran di media sosial, registrasi di e-commerce, pengembangan kemasan, dan aplikasi keuangan sederhana.
Tidak terlepas dari komitmen pendampingan PNM dalam membangun hubungan emosional dan memberikan pendampingan usaha kepada UMKM sebagai bekal untuk mendapatkan pengetahuan baru yang dapat berdampak kepada kemajuan usaha yang dijalankan oleh nasabah PNM hingga naik kelas.
Dicky Fajrian selaku Kepala Divisi pengembangan Kapasitas Usaha PT PNM menuturkan dengan tema pemberdayakan kami di PKU adalah “giving our customer a complete set of emprowerment”.
” kami berharap melalui program-program PKU dapat membantu seluruh nasabah kami untuk tumbuh dan berkembang sehingga bisa naik kelas dan memiliki kesejahteraan hidup yang lebih baik bagi keluarganya”. tutur Dicky
lanjutnya, kegiatan ini bertujuan mendorong para nasabah PNM agar dapat meningkatkan pengetahuan dengan mengikuti pelatihan melalui program KPU. manfaatnya banyak terutama meliputi memiliki perijinan usaha (NIB) sehingga legalitas usahanya terjamin sehingga dapat meningkatkan fasilitas pembiayaan dari perbankan, dan berkesempatan mengikuti pengadaan barang atau jasa pemerintah.
” Nasabah juga di dampingi untuk on boarding social media agar bisa memperluas pemasaran usahanya melalui pasar digital atau online dan nasional yang bisa menambah kesejahteraan keluarga sehingga nasabah PNM naik kelas.” jelas Dicky
selain itu, program ini merupakan salah satu bentuk dari tiga modal PNM dalam mendukung pertumbuhan ultra mikro dan UMKM. PNM memberikan tiga modal yaitu finansial, intelektual dan sosial. Modal finansial diberikan melalui pembiayaan usaha produtif, sedangkan modal intelektual melalui pendampingan antara lain pelatihan, berbagi info dan pengalaman. Sedangkan modal sosial, PNM membangun kepedulian nasabah melalui jejaring usaha dan sinergi bisnis yang mampu membantu percepatan usaha nasabah sehingga pelatihan ini berjalan sesuai dengan protokol kesehatan yang ketat.