Nama Riska Mahasiswi UNY Trending di Twitter, Tentang UKT dan Bokbroknya Birokrasi Kampus

Saya memang menemukan banyak kasus, di mana nominal UKT mahasiswa UNY melampaui kapasitas keuangan pembayarnya. Dan tidak sulit menemukannya. Terbukti dari hasil temuan @unybergerak. Di mana dari seribuan mahasiswa yg mengisi angket, sekitar 97% keberatan dengan nominal UKTnya.

Keanehan penentuan UKT di UNY memang bukan barang baru. Namun, dalam kasus Riska agak berbeda. Ia sudah mengisi nominal pendapatan yg sesuai dgn kondisi ekonominya. Tetapi, saat diminta mengupload beberapa berkas, ia tidak punya laptop. Sehingga ia meminjam hp tetangganya di desa

Karna android tetangganya tidak secanggih hp yg sedang Anda pakai. Akhirnya ia tidak bisa mengupload berkas-berkas yg diminta. Ia mengira inilah alasan mengapa nominal UKTnya melonjak. Entah ada pengaruh atau tidak. Namun, secara ajaib nominal UKTnya muncul dgn angka 3.14 jt.

Kala itu Ia hampir mengubur asa untuk berkuliah. Beruntungnya, guru-guru di sekolahnya mau membantu UKT pertamanya. Desir harapan pun hadir. Ia resmi menjadi mahasiswa UNY.

Riska sangat bangga berhasil masuk UNY, terlihat dari postingan IGnya:

https://instagram.com/nurriska_1922/

Selama menjadi mahasiswa, ia dikenal sebagai orang yg ceria. Sangat ceria malah menurutku. Sayang keceriannya mulai luntur tiap mendekati pembayaran UKT, seperti sekarang ini. Ancaman putus kuliah, seolah meremas-remas hatinya. Menyergap semua mimpi indah yang ia bangun.

Tidak kurang-kurang usaha yg ia lakukan agar bisa melanjutkan studi. Segala cara dia coba, dari mencari beasiswa hingga mengambil part time. Menurut saya praktis semua usaha sudah ia coba. Namun hasilnya lebih sulit dari yg diduga

Bahkan sebenarnya di awal perkuliahannya, ia sempat bolak-balik dri Rektorat UNY utk mengajukan keberatan terhadap nominal UKTnya. Tapi, menurtnya, ia: “kaya bola yg lagi dimaenin oper sana-sini gak jelas.” 

Pengalaman Riska nampak tak asing bagi kita yg berhadapan dgn birokrasi

Padahal, baru-baru ini saya baru tau, kala itu hanya untuk bolak-balik rektorat, ia selalu jalan kaki dari kosannya di Pogung sampai ke jl. Colombo. Riska memang selalu jalan kaki ke mana saja. Maklum, ia ga memiliki cukup uang utk memesan driver online.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan