Everyday Mandarin
Dulu waktu kuliah di Taiwan, salah satu sahabat karib saya adalah org Kajang, Selangor. Jarak Kajang ke Kuala Lumpur kurleb Cikarang ke Jakarta. Nama sahabat saya itu Johny. Dalam bahasa Cantonese: Lam Kianhan (林建翰), sekaligus jadi nama di paspornya. Chinese² KL memang Cantonese-speaker. Dulu sehari² sy dan Johny berbahasa Mandarin dan Hokkien. Sy bisa akrab dgn Johny krn 2 hal: Hobi jalan² dan hobi makan pedas. Pedas ala Asia Tenggara Di Taiwan, kita sering hunting mencari makan yg restorannya punya sambal level Asia Tenggara. Kt sepakat menyebutnya sambal ASEAN. Maklum, sambal Taiwan mayoritas sambal minyak atau sambal tauco. Kurang greget. Pernah sekali kita di restoran Jepang ketemu cabe model rawit. Makan pun jd kalap. Untung inget kiriman ortu blm sampe, jadi stop. Yg sy liat, orang Malaysia lebih serumpun dengan orang Sumatera (Timur). Karakter, gerak-gerik, budaya, cara bicara, dan banyak hal. Krn kebetulan sy aslinya org Palembang, jadi lebih gampang mendeteksi keserumpunan ini.
Jimmy Marta
Apresiasi untuk tim IT CHD Disway yg sukses melayani keresahan perusuh. Ternyata keluhan dan kritikan yg terus menerus dari perusuh selama ini menjadi perhatian serius. Terima kasih yo, dik adik…
Mirza Mirwan
Di antara tokoh dari Indonesia yang paling dekat dengan Datuk Seri Anwar Ibrahim adalah Baharuddin Jusuf Habibie, semoga Allah merahmati beliau. Hubungan keduanya seperti adik dan kakak. Nun pada tahun 2004 setelah bebas dari penjara DSAI menjalani operasi syaraf tulang belakang di Muenchen. Selama masa pemulihan, daripada harus bolak-balik KL-Muenchen, Pak Habibie minta agar DSAI menginap di rumahnya saja. Hampir sebulan DSAI tinggal di rumah Pak Habibie di Muenchen — waktu itu Pak Habibie dan Bu Ainun memang tinggal di sana. Pada tgl. 10 Desember 2012, gegara Anwar mengundang BJ Habibie untuk memberi kuliah umum di Universiti Selangor, muncul sebuah tulisan di Harian Utusan Malaysia dengan judul “Persamaan BJ Habibie dengan Anwar Ibrahim.” Penulisnya adalah Zainudin Maidin, mantan menteri penerangan. Dalam tulisannya Maidin menyebut Habibie dan Anwar sama-sama pengkhianat bangsa. Bahkan di akhir tulisan disebut sebagai “The dogs of Imperialism”. Pak SBY sampai melayangkan protes ketika itu. Anwar sendiri minta maaf kepada rakyat Indonesia seraya mengatakan bahwa tulisan Maidin itu cerminan otak orang yang tidak waras. Sementara Pak Habibie menanggapinya dengan senyum, bersyukur bahwa di saat hatinya merasa damai, ada orang lain yang sibuk mencari-cari kesalahan beliau. Tahun 2018, setelah PRU14, DSAI mendapat pengampunan Agong dan dibebaskan dari penjara. Hal pertama yang dilakukan DSAI adalah terbang ke Jakarta untuk menemui Pak Habibie. (batas karakter)