“Di tahun 2030, kita punya target ibu hamil terbebas penyakit menular dan seksual. Ini sejak remaja sudah harus disosialisasikan, agar terbebas dan kita bisa mencapai Indonesia emas di tahun 2045 mendatang,” Jelas dokter yang membuka praktek di Rumah Sakit Hasan Sadikin tersebut.
Lebih lanjut, dr. Alamsyah menjelaskan tingkat konsumsi gula pada remaja saat ini terus meningkat setiap tahunnya. Ia pun berpesan agar mereka lebih membatasi asupan gula, garam, dan lemak. Hal ini dikarenakan akan berpengaruh pada kesehatan remaja di masa depan.
Senada dengan dr. Alamsyah, Ketua Harian YAICI, Arif Hidayat, mengungkapkan generasi muda senang untuk mengkonsumsi makanan dan minuman kekinian terutama yang manis. Namun mereka tidak sadar akan bahaya dari apa yang mereka konsumsi di masa mendatang.
“Sebagai contoh, saat ini bagi sejumlah remaja, minum kopi setiap hari sudah bukan lagi suatu kebiasaan namun sudah menjadi gaya hidup. Hal ini juga didukung dengan bertambahnya jumlah kedai kopi secara drastis,” ungkapnya.
Salah satu menu kopi yang kini sangat mudah dijumpai dan disukai oleh banyak orang adalah kopi susu. Minuman ini memadukan rasa pahit, gurih, dan manis yang membuatnya sangat disukai. Satu cangkir kopi susu kekinian mengandung kalori sebesar 220 kkal dan 25 gram gula. Kandungan kalori dan gula tersebut cukup tinggi untuk satu porsi minuman.
“Masih banyak remaja terutama siswa yang ternyata belum paham mengenai kandungan gula yang terdapat pada minuman manis. Hal ini dikarenakan rendahnya literasi terkait gizi yang remaja belum ketahui”, ujar Arif.
Selain itu, permasalahan generasi muda yang akan menjadi calon orang tua yaitu seputar kesehatan reproduksi.
Pentingnya Kesehatan reproduksi menjadi suatu hal yang wajib dan harus diketahui bersamaan dengan kaitannya terhadap makanan yang dikonsumsi. Hal ini dikarenakan sedikit banyaknya, kesehatan organ reproduksi dapat dipengaruhi oleh apa saja yang dikonsumsi tubuh dan menjadi status kualitas gizi seseorang.
Kebiasaan yang diperoleh selama masa kanak-kanak dan remaja akan mempengaruhi pola hidup sehat pada masa dewasa. Oleh karena itu, kesehatan yang baik harus ditanamkan dari muda. Edukasi kesehatan yang komprehensif dapat memiliki dampak yang signifikan dalam meningkatkan kesehatan anak-anak dan remaja.