Pryadi Satriana
Iklan di blog itu dipasang karena tahu bahwa blog itu dibaca orang, dan karena itulah orang kemudian membuat blog, supaya ‘dikunjungi’. Begitu banyak yg ‘datang’, iklan pun juga ‘berdatangan’. Dahlan bilang bahwa Disway adalah ‘ungkapan rasa terima kasihnya pada jurnalisme’. Bukan untuk tujuan komersial. Bull shit! Tai kebo! Kalau memang itu untuk ucapan “terima kasih”, buang itu iklan, pakai ‘mode’ TANPA IKLAN. Mau? Mbelgedhes! #gak usah munafik, ngisin-ngisini!# Komen apa adanya, maaf kalau ada yang tersinggung. Salam. Rahayu.
Er Gham
Anak saya tadi malam pinjam HP. Dia cari dompet di beberapa market store online. Saat ini, iklan iklan di page CHD saya dibanjiri iklan dompet dan tas kecil pria. Sepertinya berbeda beda iklan setiap pembaca. Disesuaikan dengan minat sepertinya. Saya tidak tahu, bagaimana pengaturan iklan di internet.
Leong putu
Si kancil makan ketimun / Sang beruang minum susu / Jangan banyak makan timun / Ada uang perbanyak mimik susu / … 365_mantun susu
Nimas
Sejatinya setiap hari sy sedang belajar di kampus Disway GRATIS pula, dg mata kuliah beragam. Hari ini ilmu hukum pidana. Jika jenuh sy langsung masuk ” kelas pantun. Biar g spaneng Bagi saya… Setiap orang yg sy temui adalah guru, setiap tempat yg sy datangi adalah kelas dan setiap kejadian sy alami adalah pelajaran.
Leong putu
Menutur pendapat saya, ada dua jenis pelaku tindak kriminal yang berpikir ‘konyol’….. Yang pertama : Pelaku tindak pidana pembunuhan. Kenapa saya berpendapat mereka “konyol” ? Menurut saya kalau kita punya dendam dan terbersit pikiran agar orang yang padanya kita menaruh dendam mati, tinggal tunggu saja. Pasti mati-mati sendiri. Lha wong manusia pasti mati. Semisal usianya sekarang 30 tahun, coba bersabar tunggu 70 tahun lagi. …. Yang ke dua: Yang lebih konyol adalah pelaku tindak pidana perkosaan. Jelas konyol, pakai bangeeeeet. Saya tambahi semprul dan sontoloyo. Mbok ya mikir, walaupun kamu memperkosanya di semak – semak yang sepi, tidak ada yang lihat. Lha….barang bukti mbok tinggal di dalam.