Chiki Ngebul Timbulkan Keracunan Massal, Ini Langkah Cepat Dinkes Jabar

BANDUNG – Dinas Kesehatan (Dinkes) bergerak cepat untuk mengkaji bahan cairan nitrogen atau dalam Chiki Ngebul. Menurut Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Jabar, Ryan Bayusantika Ristandi menyatakan, ada 28 anak di dua wilayah mengalami keracunan akibat mengonsumsi jajanan Chiki Ngebul.

“Kami akan memberikan rekomendasi usulan untuk penindakan apakah diperbolehkan atau segera disetop (peredaran chiki ngebul). Jadi dengan adanya kasus (keracunan), ini akan menjadi pertimbangan untuk segera dijadikan suatu kebijakannya,” katanya saat dikonfirmasi, Sabtu (7/1).

 

Ryan mengaku akan melakukan koordinasi dengan seluruh kabupaten kota di Jabar untuk melakukan pengawasan secara ketat terhadap penjualan Chiki Ngebul di tengah masyarakat.

“Karena kemungkinan makanan yang berhubungan dengan nitrogen cair ini ternyata membahayakan (masyarakat) terutama anak-anak,” ungkapnya.

Dia menilai, jika masyarakat mengonsumsi cairan nitrogen berdampak pada usus terutama lambung. “Jadi yang berat itu karena sisa cairannya yang ada di kemasannya dikonsumsi. Apalagi usianya baru 4 tahun. Ternyata sangat berat gejalanya, bahkan dampak dan akibat dari nitrogen cair ini, kepada lambung anak,” terangnya.

Sebanyak 28 anak di dua daerah di Jabar keracunan setelah mengunsumsi jajanan berbahan cairan nitrogen atau biasa disebut Chiki Ngebul. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Dinkes Jabar) mencatat 24 anak di Kabupaten Tasikmalaya dan 4 anak lainnya di Kota Bekasi.

Ryan mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada 15 November 2022.

Dari 24 anak yang mengalami keracunan, 7 di antaranya mengalami gejala dan 1 anak sempat dilarikan ke puskesmas terdekat.

“Jadi yang 24 itu (anak di Tasikmalaya) 7 berubah gejalanya menjadi sakit perut dan pusing sehingga, diobservasi di puskesmas,” ucapnya saat dikonfirmasi, Sabtu (7/1).

Ryan menambahkan, rata-rata pasien tersebut berusia 4-13 tahun. “Usianya kecil-kecil (pasien) yang mengonsumsi ciki (ngebul), dan yang paling tua itu di usia 13 tahun sisanya di bawah 10 tahun,” katanya. (san)

 

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan