”Jadi memang pengelolaan dan pengolahan sampah juga membutuhkan biaya yang besar,” ujarnya.
Bukan hanya masalah pengelolaan dan pengolahan, masalah pengangkutan juga masih perlu perhatian. Sebab, armada yang ada saat ini masih kurang dan sudah tidak layak. Sehingga, sampah yang diangkut tetap saja bertebaran di mana-mana.
Melalui data yang dihimpun Jabar Ekspres dari Tim ESN 2022, Jawa Barat berada di peringkat ke-10, dengan tingkat kontaminasi mikroplastik sebanyak 336 partikel per 100 liter.
Sementara urutan pertama kontaminasi tertinggi ada di Provinsi Jawa Timur, dengan 636 partikel per 100 liter, posisi selanjutnya yakni Sumatera Utara dengan 520 partikel per 100 liter.
Kemudian, Sumatera Barat dengan 508 partikel per 100 liter, Bangka Belitung dengan 497 partikel per 100 liter, dan Sulawesi Tengah dengan 417 partikel per 100 liter.
”Jadi untuk penelitian Ecoton ini saya berpesan bahwa bijak-bijaklah untuk melihat itu,” paparnya.
Menurutnya, dalam penelitian harus lihat dulu station sampling, replikasi, tingkat kedalaman dan segala macamnya, bahkan metodologi juga perlu diperhatikan.
”Tapi memang relatif cukup banyak yang kita temukan juga di lapangan. Ini sebuah evaluasi buat kita,” ungkapnya.
Dia pun mengajak semua masyarakat untuk sadar dan ikut menjaga lingkungan. (bas)