Jabarekspres – Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) mencatat sebanyak 362 kebakaran terjadi di wilayah Kabupaten Bogor dalam kurun waktu bulan Januari sampai November 2022.
Sebanyak 139 tempat tinggal,18 Toko, 28 Pabrik dan 177 lainya terbakar dalam satu tahun terakhir.
Petugas pelaksana bidang penanggulangan kebakaran, Mulyana menjelaskan, dari sebanyak ratusan kejadian kebakaran di wilayah kabupaten didominasi oleh penyebab arus listrik pendek.
“Penyebab nya banyak di arus pendek ada sebanyak 195, tabung gas 194, bensin 18 belum dan diketahui 121 penyebab,”kata Mulyana saat ditemui Jabarekspres.com, Selasa (20/12).
Bahkan, kata dia, kejadian kebakaran pernah terjadi sehari sebanyak tiga kejadian dalam waktu yang sama di minggu lalu.
” Kalau tidak salah minggu lalu ada kejadian di tiga titik dalam satu hari, kebakaran mobil di sentul pagi, terus di cibungbulang rumah,dan di wilayah jalan roda toko elektronik terbakar, “tambahnya.
Dalam penanganan kebakaran yang terjadi di Kabupaten Bogor, Mulyana mengaku banyak menemui kendala. Selain peralatan dan operasional yang minim. Luasnya jangkauan lokasi kejadian kebakaran menjadi masalah tersendiri untuk penanganannya.
Saat ini, Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor memiliki sebanyak delapan sektor kebakaran di beberapa wilayah, namun sektor tersebut masih bisa dikatakan kurang dan membutuhkan tambahan sektor baru untuk menjangkau semua wilayah yang ada di Kabupaten Bogor.
” Kalo delapan masih kurang, kita ada 40 kecamatan, kalo efektif harusnya setengahnya ya 20 sektor, kami sedang mengajukan pembangunan sektor, mudah-mudahan pemkab ada anggarannya, “lanjutnya.
Selain itu untuk jumlah armada mapun personel butuh penambahan. Sebab, dengan luas wilayah itu, dapat dipastikan butuh penambahan armada dan jumlah personel.
Mulyana mengatakan, berbagai peristiwa yang terjadi di Kabupaten Bogor awalnya berasal dari kelalaian manusia itu sendiri. Sehingga menyebabkan konsleting listrik.
Dirinya menghimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati terhadap arus pendek listrik yang sering terjadi menyebabkan kebakaran. Serta menghimbau kepada perusahan ataupun toko untuk menyiapkan alat pemadam (Apar).
“Sehabis cas handphone dipastikan casan tidak lupa dicabut, dan kami terus mengedukasi baik sekolah, tempat usaha atau pabrik untuk selalu menyiapka Apar, ” Pungkasnya (sfr/yan)