Peringati Hari Bela Negara Sekaligus Nostalgia, Kesbangpol Putas Film ‘Jodoh Nona’ di Gedung Majestic

Jabarekspres – Untuk memperingati Hari Bela Negara, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi Jawa Barat agadakan kegiatan Screening Film berjudul Jodoh Nona di Gedung De Majestic Jalan Braga Kota Bandung, Senin (19/10).

Film Jodoh Nona yang disutradai Iyang Padhyangan Project ini dibuat dengan tujuan untuk memperingati Hari Bela Negara dan menguatkan ideologi Pancasila melalui media layar lebar yang dapat diterima dan dinikmati oleh berbagai kalangan.

Adapun film ini terinspirasi dari keberagaman etnis dan budaya, serta toleransi yang hidup di Jawa Barat, seperti someah hade ka semah dan nilai nilai kearifan lokal tentang kedamaian.

Pengangkatan tema ini diharapkan menjadi satu terobosan di Jawa Barat yang dapat membantu penyebaran dan penguatan nilai nilaiideologi Pancasila. Seluruh nilai ini diterjemahkan secara renyah oleh The Panas Dalam Movie dalam membuat film ini.

Guna mewujudkan film ini Bakesbangpol telah bekerjasama dengan banyak pihak agar dapat melahirkan media informasi yang mudah dipahami membantu menguatkan pesannya..

Kepala Bakesbangpol Jabar Iip Hidayat dalam sambutannya sebelum pemutaran film tersebut mengemukakan, penayangan film Jodoh Nona sebagai gambaran bahwa orang Sunda itu someah Hade ka semah atau ramah terhadap warga suku lainnya.

Ini termaktub dam film berdurasi 20 menit tersebut diceritakan Pak Edi dari Ambon tapi sudah lama tinggal di Bandung diangka5 menjadi ketua RT.

Karena berperilaku Pak Edi yang ramah santun mendapat dukungan penuh dari warga setempat. Bahkan saat akan menikahkan putri semata wayangnya, warga setempat berduyun duyun membantu proses pernikahan.

Dalam pesannya, Iip mengatakan Pancasila lah yang bisa mempersatukan bangsa ini,. Dengan sila ke-3 Persatuan Indonesia, tak ada perbedaan suku dan agama semua satu bangsa Indonesia.

Sementara itu, Sekretaris Bakesbangpol Jabar Sapta Julianto Dasuki mengemukakan, besar harapan pesan ini nantinya akan mampu membentuk generasi dengan karakter yang dibutuhkan oleh masyarakat Jawa Barat.

“Mengkomunikasikan kondisi Jawa Barat yang aman dan nyaman kepada seluruh Indonesia,” ujar Sapta.

Satu hal yang menarik  dari screening film ini terletak pada pemilihan tempat yaitu De Majestic. Bangunan yang diarsitekturi oleh arsitek Charles Prosper Wolff Schoemaker, dahulu diberi nama Concordia Bioscoop.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan