35.532 Warga Kabupaten Bogor Dapat Bantuan Langsung Tunai BBM Rp 175 Ribu

BOGOR – Ribuan masyarakat Kabupaten Bogor mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat untuk menekan terjadinya inflansi dan dampak kenaikan BBM

Sebanyak 35.532 orang nantinya akan diberikan kupon Bantuan Langsung Tunai dengan nilai sebesar 175 ribu yang ditukarkan di 25 pasar dan 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor dalam bentuk sembako, berubah beras, minyak, gula dan yang lainnya.

PlT Bupati Bogor Iwan Setiawan menyampaikan, bantuan itu diberikan kepada ojek masyarakat yang berprofesi sebagai online, ojek pangkalan, sopir angkot, pedagang mikro dan untuk 1000 umkm ada yang ada di Kabupaten Bogor.

“Bantuan itukan diberikan oleh kemenkeu untuk yang terdampak dari kenaikan BBM, sekarang ini memang trennya ada kenaikan, kita minta untuk yang terdampak dikaji dari tim perekonomian kabupaten bogor dibawah pimpinan kabag ekonomi, ” Kata Iwan Setiawan kepada media usia mengecek harga komoditi di Pasar Ciawi, Kabupaten Bogor, Senin (12/12).

Pemerintah Kabupaten Bogor mendapatkan anggaran Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp 5,5 Triliun dari pemerintah pusat dan menyalurkan sebesar Rp 11 Miliar untuk para penerima subsidi BBM tersebut.

“Hari ini launching, kalau disalurkan nanti tanggal 20 desember ada kuponnya nanti dan yang memvalidasi atau mendata itu kami serahkan kepada dinas sosial,” tambahnya.

Masih Kata Iwan Setiawan, setiap minggu Dinas Perdagangan Dan Perindustrian (Disdagin) bersama PT Tohaga selalu repot mengenaik kenaikan harga-harga sembako.

“Kita juga ingin mengikuti arahan dari presiden setiap hari itu dikasih data kenaikan harga dan juga terkait inflansi, “lanjutnya.

Dirinya berharap dengan dilakukannya pengontrolan harga sembako setiap minggunya dapat mengditeksi dini pencegahan inflasi, dan dapat mempredisi bahan sembako apa yang  bakal mengalami kenaikan.

Dari hasil pantauan, harga bahan pokok relatif masih belum ada kenaikan yang signifikan, hanya saja harga daging ayam yang awalnya Rp 33 ribu naik menjadi Rp 35 ribu.

“Yang naik sedikit-sedikit dari sebako, ayam ada kenaikan, dan untuk harga bawang kemarin disampaikan kalau bawang naik itu harus ada anggaran untuk membeli langsung ke daerah asal dengan subsidi ongkos kirim dan transportasi, tapi kami masih mengkaji itu, ” Pungkasnya (syr/yan).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan