Juve Zhang
Pak Jokowi adalah”Investor” jangka panjang yg tersukses ,jalan tol di P Jawa dibangun sehingga Jateng berkembang , banyak Investor asing buka pabrik kelas dunia semua yg masuk Jateng, UMR masih rendah, SDM membludak, Itulah “kerja” Investor Jenius. Bagaimana dengan Investor goto yg sedang “meriang” panas dingin “diguyur” hujan. Bloomberg mencatat nilai kapitalisasi pasar goto sejak Juni sudah “menguap” USD 22 milyar atau setara 330 Triliun. Jadi pelabuhan kijing yg “hanya” 3 Trilyun masih masuk investasi yg kecil tapi prospektif ,sangat cerah. Kedepannya ada sawit dan bauksit. Kalau yg menguap 330 T ,. Apakah masih cerah kedepannya? .hanya waktu yg bisa membuktikan nya. Yg sudah punya “potensi” menguap adalah Investor “pahlawan” bursa. Minimal anda membantu menghidupi banyak pihak.
Ojol Gacor
Ente ini berulang2 ngebahas bandara Kertajati trus nyalahin Jokowi. Gak pernah cek apa, kapan bandara Kertajati itu diinisiasi, direncanakan dan akhirnya dibangun? Ane sebagai yg bukan pendukung pak Jokowi jadi ikut malu sama komen2 ente ini.
Otong Sutisna
Mungkin sekarang bandara Kertajati belum berfungsi dengan baik, tapi epek buat kami sudah terasa, Alhamdulillah harga tanah naik terus, pabrik banyak di bangun, anak anak keluaran SMK jadi mudah dapat kerja. Namanya investasi ga akan terasa dalam 1,2 tahun tapi mungkin buat anak cucu kita…. aamiin #edisi optimis
WIRA
Abah, lebih ny(aman) menggunakan istilah Laut Tiongkok Selatan atau Laut Natuna Utara?
Er Gham
Nanti rakyat bisa pilih naik kereta barang kalo mau ke Bandung dari Jakarta. Jalurnya sudah buat khusus kalangan berduit.
Hendro Purba
Supaya tidak lupa : Perekonomian disusun sebagai usaha bersama dengan berdasar atas asas kekeluargaan.
yea aina
Tabah menguat sukar sekali/ Suka duka luka sempat berakhir benci/ Nambah menjabat melanggar konstitusi/ Kerja kerja kerja manfaat dipikir keri/ @mantunpikikeri
edi hartono
Sensitif. Pemda gak perlu menutup pelabuhan lama atau memaksa pindah dari pelabuhan lama. Cukup berhenti melakukan pengerukan saja. Jadi dalam 2 tahun kedepan kedalaman pelabuhan dari 4-6m akan menjadi tinggal 1-2m. Tidak ada kapal yg bisa singgah disana. Eh, ada sih, jenis kapal2an khusus muat 1-4orang yg digerakan dg tenaga kaki, seperti di tempat2 wisata air, wkwk. Anggaran pengerukan 60M per tahun disimpan dulu. Dalam dua tahun terkumpul 120M. Gunakan 120M itu untuk melakukan rekonstruksi pelabuhan lama menjadi tempat wisata air. Ajaklah PT.PJAA ke sana agar membangun Ancol dan Dufan di Kalbar. Kalau tidak mau, minimal ajaklah mereka menjadi perencana dan operatornya dan sewal saja brand Ancol dan Dufan itu agar jadi tempat wisata berkelas di Kalbar. Masyarakat Kalbar tentu akan tambah sejahtera ketika nanti industri Bauksit berkembang di sana. Ketika sudah sejahtera biasanya mereka akan berburu tempat liburan yg bagus, dan siaplan Ancol dan Dufan di Kalbar menangkap peluang itu. Merencanakan masa depan memang menyenangkan, dengan berangan2 dan bermimpi saja sudah bisa seperti orang jenius. Namun hati2, bisa sakit ketika bangun dari mimpi ternyata jatuh dari tempat tidur. Lebih sakit lagi ketika banyak orang teriak2: “wooiii, itu kereta cepat kok gak sampai kota bandung, biaya pembangunan juga bengkak jadi sebesar gajah obesitas. Gimana itu wooiii.” wkwkwk