SCC Bisa Jadi Pengendali Inflasi Jabar di Masa Depan

Untuk saat ini, komoditas prioritas SCC adalah beras, jagung, kedelai, cabe, bawang merah, telur ayam, daging ayam dan daging sapi. Implementasi kongkrit sudah diterapkan pada komoditas daging ayam melalui kolaborasi setiap titik yang terlibat di hulu, intermediasi, dan hilir. Sektor pangan lainnya masih dalam tahap pendataan.

Pengamat ekonomi dari Unpas, Yayan Satyakti yang terlibat dalam pembentukan SCC mengakui bahwa SCC masih menginventarisasi aplikasi dan data gathering dari informasi OPD di Jawa Barat tentang rantai pasok. Sehingga keberadaan SCC belum memberikan dampak yang terlalu banyak.
“Tapi proses untuk ke arah sana memerlukan effort yang tidak mudah karena data acquisition serta decision support systemnya belum terbentuk. Masih di tataran konsep yang perlu dukungan dari beragam fihak. Oleh sebab itu OPD di Jawa Barat yang berhubungan dengan SCC diharapkan dapat memberikan dukungan terhadap kesuksesan SCC,” ujar Yayan yang juga menjadi Wakil Ketua Sub Divisi Kebijakan Ekonomi KPED Jabar ini.

Pengamat spesialis Ekonomi Energi dan Perdagangan Internasional ini menilai, komodita yang perlu untuk dipantau oleh SCC adalah komoditas yang selalu menajdi biang kerok inflasi (volatile food).
Komoditas ini juga sangat erat kaitannya dengan konsumsi masyarakat seperti Beras, Cabe Merah, Cabe Rawit, Telor, Daging Sapi, Bawang Putih, Bawang Merah, Kedelai, Garam, dan beberapa jenis komoditas yang memang secara seasonal effect berdampak terhadap inflasi.

“Sekarang ini TPID Jabar sudah meraih penghargaan sebagai TPID terbaik untuk Jawa dan Bali. Insyaa Allah, keberadaan SCC akan menjadikan TPID Jabar lebih baik lagi,” ujar Yayan.***

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan