CIANJUR – Besok, Sabtu (3/12) pencarian korban meninggal yang masih hilang akibat gempa bumi di Kabupaten Cianjur resmi dihentikan. Berdasarkan data resmi dari BNPB ada 11 orang yang belum ditemukan.
Bupati Cianjur Herman Suherman menyebutkan, di hari ke-12 ini, pihaknya telah melakukan pemanggilan kepada para keluarga yang masih dinyatakan hilang.
Hal itu dilakukan, mengingat proses evakuasi korban yang saat ini tengah dilakukan oleh Tim SAR gabungan Secara resmi akan berakhir (besok hari).
’’Kami tadi sudah rapat bahkan menghadirkan pihak dari para korban. Tadi beberapa informasi dari keluarga korban minimal ada upaya (dalam proses pencarian),” ungkapnya.
Bupati menambahkan, korban yang ditimbulkan akibat gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 5,6 Skala Richter (SR) terus bertambah.
Berdasarkan laporan yang diterima, kata bupati, korban meninggal dunia berjumlah satu orang. Namun, korban tersebut tidak ditemukan di dalam puing-puing reruntuhan, melainkan yang berada di rumah sakit setelah dilakukan perawatan intensif.
“Pencarian korban pada hari ini nihil atau tidak ditemukan. Namun hari ini ada penambahan yang meninggal dunia yaitu di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung sehingga jumlah yang meninggal dunia berjumlah 331 jiwa,” katanya.
Herman menambahkan, untuk korban luka berat akibat gempa tim SAR mencatat sebanyak 539 orang. Sedangkan untuk korban yang masih dilakukan perawatan intensif di seluruh Rumah Sakit Cianjur berjumlah 59 orang.
Sementara, untuk jumlah pengungsian sampai saat ini tidak ada perubahan yakni sebanyak 494 titik dengan rincian 375 titik terpusat dan 119 mandiri.
“Sedangkan untuk jumlah KK yang telah disurvei berjumlah 41.166 KK. Jumlah total pengungsi sebanyak 114.683 jiwa terdiri dari pengungsi laki-laki sejumlah 54.781 jiwa, perempuan 59.902, disabilitas 147, ibu hamil 1.640, dan lansia 7.453,” ucapnya.
Kemudian untuk jumlah kerugian materil, Herman menuturkan, per tanggal 2 Desember 2022 sampai dengan pukul 15.00 sebanyak 29.985 unit.
“Itu dengan rincian rumah rusak berat sebanyak 6.754, rusak sedang 8.978, dan rusak ringan sebanyak 14.253. Kemudian infrastruktur rusak, seperti sekolah 520, tempat ibadah 264, faskes 14, gedung atau kantor 17 bangunan,” terangnya.
Terpisah, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mencatat selama periode bulan November 2022 telah terjadi gempa bumi sebanyak 447 kali di Jawa Barat.