Bandung Barat – Kekerasan perempuan terjadi di Kampung Pos Wetan, RT 01 RW 14 Desa Kertamulya, Kecamatan Padalarang. Kabupaten Bandung Barat
Kekerasaan perempuan terjadi terhadap korban berinisial DS, 37, pada Kamis (1/12) di kediamnnnya.
Anggota DPRD KBB Fraksi Partai PKS Nur Djulaeha menerima informasi tersebut, menurutnya, KDRT itu terjadi karena dipicu masalah rumah tangga.
BACA JUGA: Tokopedia Affiliate Alami Peningkatan Penguna Sampai 5 Kali Lipat
‘’Korban telah lama meminta ingin berpisah namun ditolak oleh pelaku bernama DS,’’ kata Nur Djulaeha kepada Jabarekspres.
Pelaku melakukan kekerasan dengan melakukan menyiramkan air panas kepada korban. Mirisnya kejadian dilakukan di rumah orang tua korban.
Saat ini, korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Cahya Kawaluyan untuk mendapatkan pertolongan darurat setelah mendapatkan peristiwa KDRT.
BACA JUGA: Trik Dapatkan Saldo Dana Gratis Jutaan dari Tokopedia Affiliate
Akan tetapi, karena keterbatasan biaya maka korban perawatannya dialihkan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Al-Ihsan di Kabupaten Bandung.
“Kita minta rekomendasi ke Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat untuk mengeluarkan rekomendasi serta dirujuk ke Al-Ihsan karena biaya yang dibutuhkan cukup besar,” ungkap Nur
BACA JUGA: Belum Terima Dana Program Indonesia Pintar? Begini Cara Cek dan Laporkan Aduannya!
Nur juga akan melakukan koordinasi dengan Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) KBB agar memberikan pendampingan kepada dua anak korban yang kini masih kelas 6 dan kelas 2 sekolah dasar.
“Peristiwa KDRT ini dilakukan pelaku terhadap korban dihadapan kedua anaknya. Jadi perlu ada pendampingan untuk meminimalisir timbul trauma pada anak-anaknya,” jelas Nur
BACA JUGA: Bongkar Trik! Cara Dapat Saldo Dana Gratis 250 ribu, Hanya Nonton Youtube
Atas tindakan kekerasan tersebut korban mengalami luka akibat disiram air panas oleh pelaku. Pelaku Kekerasan perempuan agar segera ditangkap pihak kepolisian untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
“Kami fokus untuk membantu korban dan anak-anaknya. Untuk persoalan hukum diserahkan ke pihak kepolisian untuk menangkap pelaku,” tutupnya.
Sebelumnya kekerasan perempuan juga pernah terjadi di Kabupaten Bandung Barat, dengan kasus penyiksaan terhadapa asisten rumah tangga oleh majikannya. (mg1/yan).