CIANJUR – Seorang ibu berkerudung, Nuneng (52) harus melarikan diri sambil mengendong anaknya yang masih bayi untuk menghindari gempa di Cianjur.
Nuneng yang hidup bersama kedua anaknya itu harus kehilangan rumah tempat tinggalnya akibat gempa yang sudah memakan puluhan korban jiwa itu.
Untungnya, Nuneng bersama kedua anaknya itu masih bisa menyelamatkan diri saat gempa di Cianjur memporak-porandakan rumah milikinya.
Sekarang, ia bersama kedua anaknya tak lagi memiliki rumah untuk tempat tinggalnya. Ia hanya berharap ada belas kasih baik dari pemerintah maupun perorangan untuk merenovasi rumahnya yang sudah rata dengan tanah.
Dalam ke sehari-harinya, Nuneng hanya memiliki warung kecil-kecilan untuk berjualan sekadar memenuhi kebutuhan hidupnya. Kini, warung tersebut sudah rata dengan tanah akibat terdampak gempa di Cianjur itu.
Warga Kampung Cibeureum Kidul, Desa Cibereum, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur itu menceritakan, sebelum kejadian dirinya tengah duduk menunggu warung miliknya.
Saat gempa terjadi, dirinya bersama kedua anaknya langsung melarikan diri ke tempat yang lebih aman untuk menghindari gempa susulan.
“Sama anak-anak enggak ada yang luka, cuma satu rumah hancur parah, sudah tidak terbentuk,” kata Nuneng.
Ibu dari dua anak ini berharap ada bantuan perbaikan rumah dari pemerintah setempat maupun pemerintah Kabupaten Cianjur.
“Mudah-mudahan rumah saya bisa diperbaiki. Ini rumah satu-satunya dan saya hanya mengandalkan warung kecil untuk bertahan hidup, sekarang rusak parah, dan saya mengungsi di tenda,” harapnya.
270 KK Kehilangan Rumah Akibat Gempa di Cianjur
Sementara itu, Ketua RW Bubun Bunyamin menjelaskan, gempa bumi Cianjur terjadi pada pukul 13.00 WIB. Setidaknya 270 rumah warga rusak parah, rata dengan tanah.
“Di sini ada 270 KK semuanya terdampak di tiga RT. Hampir semua rumah di tiga RT itu rusak, Ada yang rusak parah dan rusak sedang,” ungkap Bubun kepada jabarekspres.com, Senin 21 November 2022.
Untungnya, tak ada korban jiwa di tiga RT tersebut. Hanya saja ratusan orang mengalami luka-luka dan satu orang tidak sadarkan diri, dan dilarikan ke RSUD Cimacan, Kabupaten Cianjur.