Waspada!! Jabar Bakal Hadapi Bencana Hidrometeorologi

Jabarekspres.com – Saat ini bencana yang diakibatkan oleh hidrometeorologi atau iklim dan cuaca mengancam Provinsi Jawa Barat (Jabar).

Untuk menanggulangi dan mencegah terjadinya bencana yang cukup besar,  Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) kini telah menyiagakan seluruh petugas bencana. Salah satunya petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Kepala Pusdalops BPBD Jabar Hadi Rahmat mengaku sejauh ini pihaknya sudah menyiagakan sebanyak 56 personel yang tergabung kedalam tim Pusdalops.

”Kita (Petugas Pusdalops Provinsi) sifatnya hanya sebagai pendamping kabupaten kota,” katanya kepada wartawan di Gedung Sarte, Jumat 18 November 2022.

Dia menyebutkan, setiap BPBD kabupaten/kota memiliki tim Pusdalops yang terdiri dari 30 orang personil.

”Jadi kabupeten/kota ini juga mempunyai personil. Karena SPM (Standar Pelayanan Minimal);kebencanaannya itu ada di kabupaten/kota. Dan pergerakan pasukannya juga pada saat ada bencana itu dimulai dari personil di kabupaten/kota,” ujarnya.

Sementara itu, terkait pelaksanaan apel, Hadi menjelaskanjika apel tersebut sebagai apel kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi, mengingat saat ini, seluruh wilayah Jabar tengah dilanda cuaca ekstrem.

Apel tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur  Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum.

”Adapun dasar pemikiran kita mengadakan apel siaga ini karena seperti diketahui sejak bulan September (2022), BMKG telah merilis bahwa dari September sampai puncaknya di bulan Januari dan Februari (2023) itu telah memasuki musim hujan,” bebernya.

”Saat ini sudah terjadi peningkatan intensitas kebencanaa di seluruh Jabar,” imbuhnya.

Ada satu hal yang menarik dalam apel kesiapsiagaan kali ini. Pasalnya, ada arahan dari kepala BNPB (Letnan Jenderal TNI Suharyanto), untuk mengenalkan sitem klister.

”Bisa dilihat dari barisan yang tadi kami coba munculkan dan ini meliputi beberapa elemen seperti klaster logistik, kesehatan, dan evakuasi dan penyelamatan,” terangnya.

Sistem klister ini menonjolkan kolaborasi multi pihak. ”Jadi itu tidak lagi warnanya seragam tapi berwarna-warni karena ini bentuknya sebuah pentahelik,” pungkasnya. (san)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan