Perusahaan Besar Mulai Khawatir Pasang Iklan di Twitter karena Elon Musk

JABAR EKSPRES – Elon Musk berusaha meyakinkan perusahaan besar yang beriklan di Twitter bahwa pengambilalihan perusahaan yang sempat menimbulkan kontroversi tidak akan membahayakan merek mereka. Hal itu disampaikannya pada Rabu 9 November 2022.

Elon Musk mengakui bahwa ada beberapa “hal bodoh” mungkin terjadi dalam perjalanannya sebagai pemilik perusahaan Twitter yang baru. Hal itu semata-mata demi menciptakan kinerja yang lebih baik, salah satunya adalah melindingi data pengguna.

Perusahaan besar yang memasang iklan di Twitter cukup mengkhawatirkan keputusan singkat Musk untuk menghapus label “resmi” baru di akun Twitter yang memiliki banyak pengikut.

Twitter mulai menambahkan label abu-abu ke akun terkemuka pada Rabu (9/11), termasuk pada merek besar seperti Coca-Cola, Nike dan Apple, untuk menunjukkan bahwa mereka akun asli. Beberapa jam kemudian keputusan tersebut, label mulai menghilang.

“Selain menjadi mimpi buruk estetis ketika melihat umpan Twitter, itu hanyalah cara lain untuk menciptakan sistem dua kelas,” kata CEO miliarder Tesla kepada pengiklan dalam percakapan selama satu jam yang disiarkan langsung di Twitter. “Itu tidak mengatasi masalah inti.”

Komentar Musk adalah yang paling ekspansif tentang masa depan Twitter sejak dia menutup kesepakatan senilai 44 miliar US dolar untuk membeli perusahaan itu akhir Oktober lali.

Tak hanya itu, Musk memecat tiga orang CEO Twitter dan memecat sekitar setengah dari jumlah tenaga kerjanya.

Merek-merek besar termasuk General Motors, United Airlines, General Mills, dan lainnya untuk sementara waktu menghentikan pembelian iklan di platform tersebut saat mereka melihat apakah rencana Musk untuk melonggarkan pagar pembatas terhadap ujaran kebencian akan menyebabkan peningkatan toksisitas online.

Sejumlah perusahaan besar dan kecil membuat kehadiran mereka dikenal di antara lebih dari 100.000 pendengar Twitter Space dengan masuk menggunakan akun Twitter merek mereka. Akun merek untuk perusahaan termasuk bank Deutsche Bank, TD Ameritrade, perusahaan gas Chevron, pembuat mobil Nissan, maskapai Air Canada dan banyak lainnya muncul. Merek mobil Audi, yang telah menjeda iklan Twitter, ada di sana, seperti pengecer R.E.I., yang mengatakan setelah panggilan itu iklannya masih dijeda.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan